Guna Antisipasi, Pemprov Jateng Siapkan Ruspin Hunian Tahan Gempa hingga Kekuatan 9 SR

- 24 Oktober 2020, 20:10 WIB
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko meninjau salah satu bangunan Ruspin. /jatengprov.go.id
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko meninjau salah satu bangunan Ruspin. /jatengprov.go.id /

PR TASIKMALAYA - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko mengatakan Ruspin didesain sebagai bangunan yang tahan gempa hingga kekuatan sembilan skala richter (SR).

Bangunan yang disebut Rumah Sistem Panel Instan (Ruspin) merupakan hunian tahan gempa, sehingga bisa meminimalisasi kerawanan yang diakibatkan bencana alam.

Arief saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Madukoro, Kota Semarang, mengatakan Sebanyak 250 unit rumah tahan gempa dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pada 2020.

Baca Juga: Indonesia Dinilai Hanya ‘Tukang Stempel’ Halal Produk Impor, Ma’ruf Amin: Kita Harus Sungguh-sungguh

“Ruspin memang didesain tahan gempa. Bahkan hingga skala (SR) sembilan masih kuat,” kata Arief sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Sabtu, 24 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jateng.

Dia menjelaskan, bangunan Ruspin memiliki konstruksi sederhana yakni hanya dengan dirakit dan memiliki nilai rigid yang sangat kuat.

Hal ini berdasarkan pada teknologi Puslitbangkim yang menyatakan bangunan Ruspin bisa tahan gempa berkekuatan sembilan SR.

Disperakim memilih dua pengerjaan Ruspin, Yaitu Ruspin untuk daerah rawan bencana, dan Ruspin untuk warga miskin yang kekurangan rumah (backlog).

Baca Juga: Soal Penyuapan terhadap Jaksa Pinangki, Djoko Tjandra Resmi Mendapatkan Gabungan Dakwaan

Untuk pengerjaan Ruspin di daerah rawan bencana baru dilakukan di Kabupaten Purworejo dengan jumlah 11 unit rumah.

Saat ini, untuk pengerjaan di Purworejo di daerah rawan bencana ada yang sudah berdiri dan ada yang sedang dalam proses pengerjaan.

Sedangkan Ruspin mandiri untuk warga miskin dibangun di 15 kabupaten. Yaitu Purworejo, Wonosobo, Banjarnegara, Pemalang, Brebes, Blora, Rembang, Klaten, Sragen, Temanggung, Demak, Pati, Jepara, Kebumen, dan Grobogan.

Pihaknya sebelumnya sudah memberikan pelatihan cara mendirikan rumah tahan gempa kepada penerima manfaat.

Baca Juga: Jadi Cara Baru Menghibur Diri di Masa Pandemi, Begini Tips Aman Saat Menyaksikan Konser Drive-In

Dia membeberkan teknologi Ruspin ini terdiri dari dua komponen, yaitu komponen pembentuk kolom dan penguat tegakan alur.

Proses perakitan bagian struktur bangunan membutuhkan waktu tiga hari dengan tiga orang tukang.

Kemudian baru dilakukan pembangunan lanjutan baik berupa atap, dinding dan lantai.

“Secara keseluruhan membutuhkan waktu tiga sampai empat minggu saja (waktu pengerjaan),” kata Arief.

Baca Juga: Terungkap! WNA Malaysia Jadi Otak Kejahatan Pembobolan Data Nasabah di Kota Padang

Arief juga menambahkan untuk pengerjaan, pihaknya terus melakukan pendampingan supaya kualitasnya tetap terjaga, termasuk untuk bangunan Ruspin di titik bencana.

Pihaknya berharap ke depan, Ruspin tidak hanya dibangun pemerintah provinsi tapi juga komunitas di masyarakat yang peduli dengan masalah rumah.

Arief mengatakan program ini merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengurangi backlog rumah di Jateng.

Backlog adalah selisih antara jumlah kebutuhan hunian dengan jumlah ketersediaan hunian yang ada.

Baca Juga: Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad, OKI: Hubungan Islam dan Prancis Terancam Rusak

Program ini diarahkan pada dua hal. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan rumah. Kedua, untuk memanfaatkan teknologi Ruspin untuk kawasan bencana.

Secara teknis, Ruspin ini merupakan produk Puslitbangkim Pekerjaan Umum yang baru saja diluncurkan.

Pihaknya memilih Ruspin karena memiliki kepraktisan dan bisa dilakukan masyarakat secara umum.

“Program ini baru saja di-launching di Jawa Tengah tahun 2020 ini,” ucap Arief.

Baca Juga: Ma’ruf Amin: Indonesia Hanya Jadi Konsumen dan 'Tukang Stempel' Produk Halal yang Diimpor

Arief menuturkan program Ruspin di Jawa Tengah untuk warga miskin, karena memang pihaknya ingin memenuhi kebutuhan rumah untuk warga miskin.

Secara teknis, rumah ini mudah dikerjakan, sehingga tidak membutuhkan peralatan rumit, hanya alat sederhana.

Masyarakat miskin bisa mengerjakannya secara gotong royong (komunitas) maupun sendiri.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x