Network
PR TASIKMALAYA – Berdasarkan data yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat selama kurun waktu 23 hari terakhir, daerah Bengkulu dan sekitarnya dilanda gempa.
Gempa yang melanda wilayah Bengkulu, tercatat telah terjadi sebanyak 92 kali dalam kurun waktu 23 hari terakhir.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang Litman menjelaskan, kejadian gempa yang melanda wilayah Bengkulu tidak dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat.
Baca Juga: Mensesneg Beri Penjelasan soal Polemik Perubahan Halaman RUU Cipta Kerja
Hal tersebut diakibatkan karena getaran yang terjadi berada dalam skala kecil dengan durasi yang tidak terlalu lama.
“Pada tanggal 19 Oktober lalu, Bengkulu terjadi dua kali gempa yang cukup terasa, dengan magnitude di atas 5 SR. Selebihnya dengan kekuatan di bawahnya dan tidak terasa. Itu terjadi hampir setiap harinya,” jelasnya.
Gempa yang melanda Bengkulu, pertama dari laut yaitu jalur sunduksi, serta adanya aktivitas sunduksi pertemuan dua lempeng besar Mentawai dan Eurasian.
Baca Juga: Bareskrim Tetapkan 8 Tersangka dalam Kebakaran Gedung Kejagung, Satu Diantaranya Dirut
Kedua berasal dari darat yang disebabkan karena adanya patahan besar Sumatera. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Bengkulu merupakan daerah rawan gempa. Bahkan, dalam satu hari getarannya bisa enam sampai delapan kali dengan magnitude getaran kecil.
“Dengan rawannya wilayah Bengkulu, kami terus mengimbau masyarakat Bengkulu hendaknya tetap selalu waspada, dan tidak terlalu takut berlebih dengan terjadinya gempa,” ujar Litman.
