Gabung Kabinet Jokowi, Sandiaga Uno: Pasti Ada yang Kecewa, Saya Mohon Pengertiannya

- 1 Januari 2021, 19:36 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menerima ucapat selamat dari Presiden Joko Widodo Rabu 23 Desember 2020, di Istana Negara, Jakarta. Mantan Kepala BIN Komentari Penunjukan Sandiaga Uno Jadi Menteri oleh Jokowi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menerima ucapat selamat dari Presiden Joko Widodo Rabu 23 Desember 2020, di Istana Negara, Jakarta. Mantan Kepala BIN Komentari Penunjukan Sandiaga Uno Jadi Menteri oleh Jokowi / Foto: Humas Setkab/Rahmat /.*/ Foto: Humas Setkab/Rahmat 

PR TASIKMALAYA – Bergabungnya Sandiaga Salahudin Uno di dalam kabinet Jokowi, tentu saja mengejutkan banyak pihak.

Bukan hanya Sandi, sebelumnya, bergabungnya Prabowo Subianto di dalam kabinet Jokowi juga sempat mengagetkan sejumlah pihak.

Bagaimana tidak? Prabowo-Sandi merupakan pihak yang menjadi lawan Jokowi-Ma'ruf dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tempo lalu.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Poin 2D Timbulkan Tanya, Argo: Tidak Menganggu Kebebasan Pers

Kini, baik Prabowo maupun Sandi sama-sama merapat ke dalam kabinet, meski sebelumnya berstatus oposisi yang melawan petahana pemerintahan Jokowi.

Dimulai dari Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, lalu disusul oleh Sandi yang menggantikan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hal itu pun mendapat sorotan salah satunya dari pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Juga: Fakta Lain Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya, Manfaatkan Identitas Teman di Malaysia

Rocky menilai, posisi Prabowo dan Sandi sekarang yang menjabat sebagai menteri seperti halnya investasi politik bodong.

“Ada investasi bodong yang akan diprotes oleh emak-emak, namanya investasi politik,” ujar Rocky Gerung.

Istilah investasi politik bodong yang dimaksud Rocky, yakni merupakan janji profit yang pada akhirnya hanya diakhiri dengan penipuan.

Baca Juga: Soal Pembentukan Ormas, Mahfud: yang Bagus Tumbuh, yang Tak Bagus Layu Sendiri

“Politik emak-emak dulu itu datang dar yang disebut voluntarisme at all cost. Mereka itu sisihkan dari dompetnya, yang adalah hak anak-anaknya demi politik. Itu semua investasi pada Prabowo-Sandi,” sambungnya.

Rocky menganalogikan, investasi politik bodong merupakan masalah moral, karena pendukung Prabowo-Sandi merasa ditipu.

“Seperti investor bodong yang menjanjikan profit, lalu nyari konsumen, tiba-tiba di bawa kabur uangnya. Ini sama persisnya. Jadi problem moralnya di situ sama, merasa ditipu,” tutur alumni Universitas Indonesia tersebut.

Baca Juga: FPI Dibubarkan Disebut Pembunuhan Demokrasi, Ferdinand: Pendapat Premature Tidak Faktual

Ditambah lagi, Rocky juga menyesalkan apa yang terjadi pada Prabowo-Sandi. Pasalnya, tidak sedikit pendukung Prabowo-Sandi yang berasal dari kalangan bawah.

Pendukung Prabowo-Sandi yang berasal dari kalangan bawah, dengan tulus memberikan uangnya dengan setumpuk harapan, namun ternyata justru berakhir dengan goresan luka di dalam nurani karena teringkarnya janji.

Senada dengan Rocky Gerung, Karni Ilyas mempertanyakan keputusan Sandi bergabung di dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf.

Baca Juga: Sempat Bantah Jalin Hubungan, Hyun Bin dan Son Ye Jin Dikonfirmasi Kencan

Karni Ilyas mempertanyakan, bagaimana tanggapan Sandi akan banyak pendukungnya yang kecewa karena bergabungnya Sandi di dalam Kabinet Jokowi.

“Pasti ada yang kecewa. Pasti ada yang tidak bisa terima, dan saya hanya memohon pengertiannya,” pungkas Sandi ketika menanggapi pertanyaan Karni Ilyas tersebut.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @karniilyasclub


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x