Tiongkok Akui Penurunan Kasus Virus Corona, WHO Masih Khawatirkan Penyebaran Global

- 23 Februari 2020, 21:43 WIB
ILUSTRASI penanganan virus corona.*
ILUSTRASI penanganan virus corona.* /AFP/Hector Retamal

PIKIRAN RAKYAT - Tiongkok melaporkan penurunan tajam dalam kematian terbaru dan kasus virus corona pada hari Sabtu.

Akan tetapi, pejabat kesehatan dunia memperingatkan masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang wabah karena infeksi baru terus meningkat di negara lain.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters, kekhawatiran WHO tersebut merujuk pada data yang dimiliki yang menunjukkan 32 negara di dunia telah memiliki kasus corona.

Baca Juga: Jadi Negara Pertama Eropa yang Dua Warganya Meninggal Akibat Virus Corona, Pemerintah Italia Tetapkan 10 Kota dalam Status 'Lockdown'

Angka-angka Tiongkok terbaru menunjukkan hanya 31 dari jumlah kasus baru pada Jumat lalu berada di luar episentrum virus Provinsi Hubei.

Ini adalah jumlah terendah sejak Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mulai mengumpulkan data nasional sebulan lalu.

Namun, berdasarkan temuan baru dari Pemerintah Hubei, seorang lelaki tua membutuhkan waktu 27 hari untuk menunjukkan gejala setelah infeksi, hampir dua kali lipat masa inkubasi selama 14 hari.

Baca Juga: Hadiri Run for Hope 2020, Cara Menpora Dukung Penyintas Kanker dengan Kebersamaan

Selain itu, para ilmuwan Tiongkok melaporkan bahwa seorang wanita dari Wuhan telah melakukan perjalanan 400 mil atau sejauh 675 km dan menginfeksi lima kerabatnya tanpa menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik penurunan yang dilaporkan dalam kasus-kasus baru Tiongkok, tetapi Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan keprihatinnya.

Jumlah infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan Tiongkok seperti riwayat perjalanan atau kontak langsung dengan kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Kebiasaan Blusukan Mirip Jokowi, Ganjar Pranowo Digadang-gadang Maju Bakal Calon Presiden RI 2024, Aa Gede Okta: Ketua Kagama Harus Senang Merakyat

“Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi COVID-19 untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” tutur Tedros dalam pernyataannya.

PBB pun berusaha memberikan dukungan dana kesehatan pada negara-negara yang paling rentan kesehatan masyarakatnya, seperti 13 negara di Afrika dianggap sebagai prioritas karena hubungan mereka dengan Tiongkok.

"Secara total, Tiongkok telah melaporkan 76.940 kasus dan 2.443 kematian pada WHO," tutur Tedros.

Baca Juga: Tak Terlirik Pemerintah untuk Dapat Program Bedah Rumah, Tujuh Jiwa Hidup di Gubuk Sempit yang Nyaris Roboh

Menurut data yang tersedia, penyakit ini tetap ringan pada 80 persen pasien dan parah atau kritis pada 20 persen, serta virus ini berakibat fatal pada 2 persen dari kasus yang dilaporkan.

Pun begitu, wabah virus corona telah menyebar ke sekitar 32 negara dan wilayah di luar Tiongkok yang menewaskan lebih dari selusin orang.

Di Korea Selatan, pihak berwenang mengatakan, jumlah infeksi baru dua kali lipat menjadi 602 kasus dan penghitungan dapat meningkat lebih cepat karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri sebuah gereja di pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.

Baca Juga: Berniat Liburan, Tujuh Pegawai BKN Tenggelam saat Naiki Perahu Motor di Perairan Aceh Besar

Sedangkan di Italia, negara yang paling parah terkena dampaknya di Eropa, virus itu telah menewaskan dua orang, seorang pria dan seorang wanita berusia 70 tahun dan menginfeksi 146 lainnya yang sebagian besar berada di Italia Utara.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x