Berniat Liburan, Tujuh Pegawai BKN Tenggelam saat Naiki Perahu Motor di Perairan Aceh Besar

- 23 Februari 2020, 18:54 WIB
ILUSTRASI tenggelam.*
ILUSTRASI tenggelam.* /DOK. PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Tujuh pegawai Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mengalami kecelakan perahu motor saat hendak berwisata ke Lhok Mata Ie yang berada di kawasan Ujung Pancu, Kecamatan Peukan Bada, Aceh.

Kecelakaan itu terjadi saat juru mudi perahu kehilangan kendali usai dihempas ombak besar di Perairan Ujung Pancu tersebut.

KN Kresna Supriadi selaku kapten SAR di Banda Aceh, mengungkapkan semua penumpang termasuk juru mudi perahu motor tersebut ditemukan selamat.

Baca Juga: Hadiri Laga Uji Coba Timnas Indonesia Lawan Persita Tangerang, Ketua PSSI Titipkan Pesan pada Pelatih Shin Tae-yong

"Kejadiannya pada Sabtu 22 Februari 2020 sekira pukul 15.30 WIB. Tujuh penumpang perahu motor yang merupakan pegawai Badan Kepegawaian Nasional itu sudah ditemukan.

"Penyebab kecelakaan ini bermula karena kondisi perairan saat itu gelombangnya tinggi," kata Supriadi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara.

Supriadi juga menjelaskan, tujuh pegawai BKN yang menjadi korban setelah perahu motor mereka tumpangi tenggelam usai dihempas ombak besar, terdiri dari Aries berumur 42 tahun, Dwi Saputro berumur 44 tahun, dan Agus Salim berumur 51 tahun.

Baca Juga: Pererat Silaturahmi, Puluhan Musisi Senior se-Jawa Barat Hadiri Tjlkapondoeng Antiques and Artis Market

Selain itu, pegawai lainnya yang berusia menginjak kepala empat, Hendra, Muhidin, M Prayogi, dan Herwan, sedangkan pengemudi perahu yakni akrab dipanggil Mas No.

Awal mula kecelakaan yang dialami oleh tujuh pegawai BKN ini bermula saat mereka memutuskan untuk berangkat dari dermaga di Kawasan Ulee Lheue menggunakan perahu motor pada pukul 08.30 WIB.

Selama perjalanan menuju kawasan pemancingan yang ada di ujung barat Pulau Sumatera, mereka tampak baik-baik saja dan tidak terlihat adanya tanda-tanda ombak akan menghadang perahu motor yang ditumpangi tujuh pegawai BKN itu.

Baca Juga: Alat CT Scan di RSUD Kota Tasikmalaya Alami Kerusakan, DPRD Minta Cepat Diperbaiki demi Kepentingan Pasien

Namun, tiba-tiba ombak besar itu datang saat sesaat setelah mereka meninggalkan kawasan pemancingan tersebut dan kembali ke tempat asal.

Beberapa saat setelah meninggalkan Pantai Lhok Mata Ie, ombak setinggi empat meter menghempas perahu motor mereka tumpangi.

Sebagian dari mereka terseret kembali ke pantai. Sebagian lagi dibawa arus ke area karang di perairan yang dikenal dengan sebutan arus kecil. Arus laut di kawasan itu dikenal berbahaya.

Baca Juga: Tejadi Ledakan Api Dahsyat di Kota Wuhan, Pemerintah Tingkok Sengaja Sembunyikan Fakta Terkait Virus Corona, Benarkah?

"Seorang penumpang diselamatkan nelayan. Seorang lagi pingsan di Pantai Lhok Mata Ie. Tim SAR sudah bergerak mengevakuasi mereka, baik lewat darat maupun jalur laut," jelas Supriadi.

Kecelakaan ini terjadi setelah sebelumnya kejadian naas menimpa para murid SMPN 1 Turi di Sleman, Yogyakarta dan penyebabnya hampir serupa.

Karena cuaca bulan Februari ini susah untuk diprediksi, hujan deras yang tiba-tiba datang dapat memicu adanya kecelakaan yang berkaitan dengan aktivitas air seperti sungai dan laut.

Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran Nyamuk DBD, Anggota TNI Lakukan Fogging ke Perkampungan Warga

Untuk itu, diimbau supaya tidak melakukan aktivitas membahayakan yang berkaitan dengan keselamatan diri ditengah cuaca yang kurang stabil ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x