PIKIRAN RAKYAT – Daratan Tiongkok masih terkena wabah virus corona semenjak awal kemunculan pada Januari lalu.
Jumlah korban terinfeksi pun semakin bertambah tiap harinya, bahkan jumlah korban meninggal telah mencapai 2.100 orang.
Meskipun begitu, Tiongkok melaporkan jumlah kasus terendah terjadi pada Kamis, 20 Februari 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters bahwa penurunan kasus itu disebabkan perubahan metode diagnosis yang diterapkan petugas medis Tiongkok, sehingga kasus-kasus yang terjadi di hari sebelumnya pun akan mengalami penurunan
Tiongkok melaporkan pada hari Kamis terjadi jumlah terendah dari kasus virus corona yang dikonfirmasi sejak akhir Januari, sebagian dikarenakan perubahan dalam kriteria diagnostik untuk pasien di provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah.
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengonfirmasi bahwa Tiongkok memiliki 394 kasus baru yang dikonfirmasi pada Rabu, 19 Februari 2020. Jumlah kasus ini turun tajam dari 1.749 kasus sehari sebelumnya dan terendah sejak 23 Januari. Hal itu pun membawa jumlah akumulasi kasus yang dikonfirmasi di daratan Tiongkok menjadi 74.576.
Baca Juga: Dari 46.300 Kendaraan yang Menunggak Pajak, 437 di Antaranya Ternyata Milik Pemkot Tasikmalaya
Sebelumnya di Provinsi Hubei muncul dugaan kasus yang menunjukkan tanda-tanda pneumonia pada rontgen dada tetapi tidak dites positif untuk jejak genetik virus corona dihitung sebagai kasus yang dikonfirmasi.