PR TASIKMALAYA - Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan negaranya telah mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel sejak 2 Mei 2024.
Alasan Petro memutus hubungan dengan Israel, terkait dengan tindakan genosida di Jalur Gaza.
"Di depan kalian, pemerintahan perubahan, presiden republik, menyatakan bahwa mulai besok, kita putus hubungan diplomatik dengan Israel karena memiliki presiden yang mendukung genosida," ucap Petro pada 1 Mei waktu setempat.
Pernyataan Petro soal putus hubungan diplomatik dengan Israel, disaksikan langsung oleh para demonstran yang berkumpul di lapangan Plaza de Bolivar, Bogota.
Baca Juga: Sekretaris Negara AS Dorong Gencatan Senjata, Minta Hamas Setuju dengan Kesepakatan
Dilansir dari ANTARA, Petro sebelumnya mengancam mengakhiri hubungan dengan Israel. Berawal dari 18 kepala negara yang menandatangani pernyataan yang diinisiasi Amerika Serikat untuk pembebasan 130 sandera Israel.
Para sandera masih berada di Jalur Gaza yang disusul serbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, serta dibalas dengan serangan dari Israel.
Pernyataan yang berisi tuntutan pembebasan semua sandera itu, bisa sebagai langkah untuk akhiri pertempuran di Jalur Gaza.
Sebagai info, konflik antara Israel dan Hamas telah membuat kehancuran infrastruktur skala besar dan menewaskan banyak warga sipil di Jalur Gaza.