Dalam beberapa kasus, kerusakan mata atau otak yang parah dapat terjadi pada saat lahir. Untuk meminimalkan risiko infeksi, cuci bersih semua buah dan sayuran dengan air bersih dan kupas atau masak sebelum dimakan.
8. Produk susu yang tidak dipasteurisasi
Susu mentah dan produk susu yang tidak dipasteurisasi lainnya dapat mengandung bakteri berbahaya, termasuk Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi yang biasa disebut keracunan makanan.
Infeksi ini semua dapat memiliki konsekuensi yang mengancam jiwa bayi yang belum lahir.
Bakteri tersebut dapat muncul secara alami atau akibat kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan.
Pasteurisasi dapat membunuh bakteri berbahaya tanpa mengubah nilai gizi produk.
Untuk mengurangi risiko infeksi, makanlah hanya produk susu yang telah dipasteurisasi.
9. Alkohol
Selama kehamilan, alkohol meningkatkan risiko keguguran, kelahiran mati, dan sindrom alkohol janin (FAS). FAS dapat memengaruhi banyak aspek perkembangan, termasuk jantung dan otak.
Karena tidak ada kadar alkohol yang terbukti aman selama kehamilan, maka yang terbaik adalah menghindarinya sama sekali.
Baca Juga: Catat! Berikut Nilai Ambang Batas CPNS 2023, Lengkap dengan Rinciannya
10. Kafein
Kopi, teh, minuman ringan, dan kakao semuanya mengandung kafein. Penelitian telah mengaitkan asupan kafein yang tinggi dengan risiko keguguran, bayi lahir mati, berat badan kecil saat lahir, dan berbagai masalah perkembangan.
Kafein diserap dengan sangat cepat dan dengan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk memetabolisme kafein, maka kadar kafein yang tinggi dapat terbentuk.***