2. Ikan setengah matang atau mentah
Ikan mentah, terutama kerang-kerangan memiliki risiko tinggi mengandung bakteri atau parasit seperti norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria.
Ikan mentah dapat terinfeksi selama penanganan, penyimpanan, dan pemrosesan, termasuk pengasapan atau pengeringan.
Jenis-jenis infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan kelemahan pada orang tua, dan beberapa dapat melewati plasenta ke bayi Anda, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala apa pun. Infeksi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, bayi lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.
3. Daging setengah matang atau mentah
Baca Juga: Tanpa NPWP, Cair Rp50 Juta untuk Modal Kerja di Luar Negeri, Daftar KUR Mandiri 2023 dengan Mudah
Mengonsumsi daging yang kurang matang atau mentah juga dapat meningkatkan risiko infeksi dari bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.
Bakteri tersebut dapat mengancam kesehatan Anda dan kesehatan serta keselamatan si kecil. Sebagian besar bakteri terdapat di permukaan daging utuh, tetapi bakteri lain dapat bertahan di dalam serat otot.
Beberapa potongan daging utuh seperti tenderloin, sirloin, atau ribeye dari daging sapi, domba, dan sapi muda mungkin aman untuk dikonsumsi jika tidak dimasak sampai matang.
Namun, hal ini hanya berlaku jika potongan daging masih utuh atau belum dipotong, dan bagian luarnya benar-benar matang. Selama kehamilan, sebaiknya hindari daging yang kurang matang.
Baca Juga: 15 Langkah Mudah Menempelkan E-Materai di Dokumen CPNS 2023, Auto Lolos Seleksi Administrasi!
Daging potong, termasuk roti daging, burger, daging cincang, daging babi, dan unggas tidak pernah aman untuk dimakan mentah atau setengah matang.
4. Daging olahan
Daging olahan seperti hot dog dapat terinfeksi dengan berbagai bakteri selama pemrosesan atau penyimpanan. Daging yang diawetkan tidak dimasak dan mungkin mengandung bakteri atau parasit.