Namun bagi AHY hal tersebut tidak bisa begitu saja dilupakan. Sebab mereka telah melakukan KLB dan hal tersebut telah ditolak oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh AHY di sela temu pimpinan DPC-DPD di Kedai Hutan Cempaka Prigen, Kabupaten Pasuruan, pada Senin, 5 April 2021.
"Prinsip kami sederhana, memaafkan tapi tidak bisa begitu saja dilupakan. Forgive, but not forget," ujar AHY sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Selasa, 6 April 2021.
Sebab hal ini, Pemerintah telah menolak kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang yang mengusung Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang juga seorang mantan panglima TNI yang dinobatkan sebagai ketua umum yang baru.
Baca Juga: Soal Putusan Sidang Habib Rizieq, Ferdinand Hutahaean: Dugaanku JPU Akan Tuntut 7 Tahun
Menurut AHY yang adalah seorang purnawirawan mayor TNI AD dari Korps Infanteri, sikap itu bentuk empati terhadap perasaan kader partai se-Tanah Air marah, sedih dan kecewa selama dua bulan terakhir ini.
"Tentu mereka punya hak untuk marah, mereka punya hak untuk tidak begitu saja menerima, setelah selesai seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Mereka tentu punya hak untuk bersikap seperti itu," ucap dia.
Namun, AHY mengingatkan semua sebagai sesama manusia harus membuka pintu maaf, tapi juga ada tata cara jika orang per orang ada yang menyesali perbuatannya, lalu kembali dan tak melakukan hal serupa.
Baca Juga: Atta dan Aurel Malam Pertama di Kamar Raja Salman, Ada Hadiah dari Iriana Jokowi