Sejak persiapan tanam mereka didampingi tim riset Pupuk Kujang, dicarikan bantuan permodalan, asuransi, hingga dicarikan off taker atau pembeli.
Dengan demikian, petani tidak kesulitan menjual hasil panen mereka.
“Pola ini sedang kami kembangkan dengan melibatkan banyak pihak, dan pada tahun ini kami menargetkan program Agrosolution di lahan pertanian total seluas 50.000 hektare,” kata Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto.
Baca Juga: Rawan Dipalsukan! Berikut Cara Pastikan Keaslian Buku Nikah, Salah Satunya Scan QR Code
Dalam kesempatan itu, Nugroho menjelaskan juga, guna menghadapi musim tanam gadu, stok pupuk subsidi tersedia 2 juta ton.
Jumlah ini lebih banyak tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum pemerintah.
Rinciannya, pupuk Urea 1,17 juta ton, NPK Phonska 367.000 ton, SP-36 156.000 ton, ZA 185.000 ton, dan Petroganik 135.000 ton.
“Dari jumlah tersebut, stok pupuk subsidi untuk Jawa Barat mencapai sekitar 153.000 ton. Rinciannya, pupuk Urea 924.000 ton, NPK Phonska 294.000 ton, SP-36 151.000 ton, ZA 86.000 ton, dan Petroganik 78.000 ton,” kata Nugroho.***(Dodo Rihanto/Pikiran.Rakyat.com)