PR TASIKMALAYA- Rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras hingga satu juta ton terus menuai gelombang penolakan dari berbagai kalangan, salah satunya yakni Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid.
Berdasarkan keterangannya, Faizal Hafan Farid mengungkapkan, bahwa kebijakan impor beras harus bersifat teknis karena panen tengah berlangsung seperti disampaikan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Oleh karena itu, tambah Faizal Hafan Farid, terkiat rencana ipor beras, pemerintah perlu memahami kondisi para petani lantaran menanam padi tidak mudah ditambah harga pupuk yang tinggi dan kondisi sawah yang kerap kali terkena bencana banjir.
Sebelumnya, wacana pemerintah perihal impor beras ini menuai banyak kecaman berbagai kalangan termasuk sejumlah kepala daerah.
Hal itu, lantaran rencana impor beras tersebut akan dilakukan pada saat petani dalam negeri akan menghadapi musim panen raya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan baru-baru ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras ketika memasuki musim panen raya.
Namun, rencana yang kadung mencuat itu kini kian banyak ditanggapi oleh berbagai pihak, sebagaimana diberitakan Cirebonraya.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "PKS Minta Pemerintah Bersyukur Jika Panen Berhasil, Tak Perlu Impor Beras", Faizal Hafan Farid pun menyampaikan pendapatnya.