Soal Kesejahteraan Rakyat Hukum Tertinggi, Benny Harman: Impor Beras Buat Petani Sengsara Itu Sejahterakan?

- 24 Maret 2021, 08:30 WIB
Benny Harman menyinggung soal 'kesejahteraan rakyat hukum tertinggi' di tengah wacana pemerintah akan melakukan impor beras.*
Benny Harman menyinggung soal 'kesejahteraan rakyat hukum tertinggi' di tengah wacana pemerintah akan melakukan impor beras.* / /Twitter/@BennyHarmanID
PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Demokrat Benny Harman menanggapi perihal wacana impor beras yang akan dilaksanakan pemerintah. 
 
Dalam pernyataannya, Benny Harman memberikan sedikit sindiran kepada pembantu Presiden yang kerap mengucapkan sebuah semboyan kuno. 
 
Benny Harman menuturkan, semboyan kuno yang dimaksud tersebut adalah menjelaskan bahwa hukum tertinggi adalah kesejahteraan rakyat. 
 
 
Kemudian, Benny Harman mempertanyakan perihal wacana beras tersebut apakah dapat mensejahterakan masyarakat. 
 
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Benny Harman dalam cuitan akun media sosial miliknya pada 23 Maret 2021.
 
"Sekarang rakyat bertanya kapada pembantu presiden yang sering mengutip semboyan kuno," ungkap Benny Harman sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun @BennyHarmanID pada 24 Maret 2021. 
 
 
"Salus Populi Suprema Lex, kesejahteraan rakyat adalah hukum tertinggi, untuk membenarkan kebijakan rezim" sambung BennyHarman menjelaskan. 
 
Di akhir pernyataannya tersebut, Benny Harman mempertanyakan kebijakan impor beras akankah mensejahterakan rakyat.
 
"Apakah kebijakan impor beras yang bikin petani sengsara itu untuk mensejahterakan rakyat? #Liberte!," pungkas Benny Harman. 
 
 
Benny Harman menyinggung soal 'kesejahteraan rakyat hukum tertinggi' di tengah wacana pemerintah akan melakukan impor beras.*
Benny Harman menyinggung soal 'kesejahteraan rakyat hukum tertinggi' di tengah wacana pemerintah akan melakukan impor beras.* Tangkapan layar Twitter @BennyHarmanID
 
 
Sementara itu, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalya.com dari Antara, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menuturkan, dirinya telah menjamin tidak akan ada impor beras disaat petani sedang panen raya.
 
“Saya jamin tidak ada impor ketika panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani," ujar Mendag Lutfi.
 
Selain itu, Mendag Lutfi menjelaskan bahwa tujuan kebijakan impor merupakan salah satu upaya pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga. 
 
 
“Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," ujar Mendag Lutfi.
 
Menanggapi beberapa pihak yang nampak keberatan dengan pengadaan impor beras Bulog di masa panen raya, Mendag Lutfi menjelaskan bahwa dirinya tidak masalah untuk tidak impor beras selama masa panen berjalan baik.
 
"Jadi anda bisa tahu bagaimana rasanya hati saya. Kalau pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak masalah kita tidak impor selama stok Bulog mencapai satu juta," tegas Mendag Lutfi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA Twitter @BennyHarmanID


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x