Pemkab Jepara Berusaha Penuhi 15 Indikator Kriteria Zona Kuning Covid-19

19 Oktober 2020, 08:25 WIB
Komunitas Motor Difabel Jepara (KMDJ) ikut mensosialisasikan tentang bahaya Covid-19 /Sinarjateng.com/Istimewa

PR TASIKMALAYA -  Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Jepara, tiga terbaik se-Jawa Tengah.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara, Muh Ali menyampaikan, hal itu dilihat dari tingkat kesembuhan penderita virus Corona yang tinggi, serta persebaran virus yang berhasil dibendung.

Bahkan, Pemerintah Kabupaten Jepara optimistis bisa segera menuju zona kuning dalam waktu dekat. Dikatakan, untuk menuju zona kuning ada 15 indikator yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Dew Jirawat, Aktor F4 Thailand yang Punya Senyum Manis

“Dari 15 indikator tersebut, setelah kami hitung secara epidiomologi setiap sepekan sekali nilainya 2,34.

“Sedangkan untuk bisa menuju zona kuning nilainya harus 3,241,” kata Ali sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Senin, 19 Oktober 2020 dari laman Pemprov Jateng.

Upaya penelusuran kontak erat penderita Covid-19, lanjutnya, juga terus ditingkatkan, terutama ketika ada temuan kasus. Targetnya, dalam sepekan bisa mencapai 1.275 tes usap tenggorokan (swab).

Baca Juga: Mahfud MD Sebut RUU Cipta Kerja Bagian dari Kampanye Jokowi Jika Terpilih

“Realisasi di lapangan mencapai 80 persen secara fluktuatif. Ada satu kasus (positif Covid-19), langsung dilakukan tracing aktif,” lanjut Ali.

Menurutnya, kunci kenaikan tingkat kesembuhan penderita Covid-19, adanya penemuan kasus sejak dini, sehingga bisa segera ditangani.

Kontak erat bisa langsung dilacak agar tidak menular ke banyak orang.

Baca Juga: Bahas Pesangon PHK di UU Cipta Kerja, Mahfud: Jika Tidak Dibayar, Bisa Dipidana

“Kalau istilahnya dulu adalah orang tanpa gejala (OTG), begitu kita temukan langsung kita minta untuk isolasi mandiri,” tambahnya.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, meskipun sudah ada upaya keras dari satgas Covid-19, dukungan masyarakat tetap dibutuhkan.

Terutama kepatuhan mereka dalam menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Baca Juga: Fatwa Politik hingga Paham Komunis akan Dibahas dalam Munas MUI 2020

Dikatakan bupati, yang diutamakan tetap kesehatan masyarakat. Namun, di sisi lain ekonomi masyarakat juga harus jalan.

Agar bisa menjadi zona kuning dari zona oranye, maka butuh dukungan masyarakat Jepara untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Saya pastikan ketika sejumlah indikator pendukung terpenuhi, terutama temuan kasus dan jumlah yang sembuh, tentunya Kabupaten Jepara segera menuju zona kuning,” ujarnya.

Baca Juga: Profil Hanafi Rais, Anak Amien Rais yang Mengalami Kecelakaan di Tol Cipali

Indikator kesehatan masyarakat menuju masyarakat produktif, dan aman Covid-19 berbasis data:

1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

Baca Juga: Upaya Tekan Penyalahgunaan Narkotika, BNN Kabupaten Batang Razia Tempat Karaoke

3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

Baca Juga: Dukung Optimalisasi Sarana Distribusi Energi di Bali, Pertamina: Penggerak Roda Ekonomi

6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)

7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif

8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan dari ODP dan PDP

9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Vaksin Covid-19 Tidak Harus Berlabel Halal karena Kondisi Darurat

10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk

11. Rt - angka reproduksi efektif kurang dari 1 (sebagai indikator yang ditriangulasi)

12. Jumlah pemeriksaan spesimen meningkat selama 2 minggu

13. Positivity rate kurang dari 5% (dari seluruh sampel diagnosis yang diperiksa, proporsi positif hanya 5%)

Baca Juga: Tuntut Lukashenko Mundur, Puluhan Ribu Orang Belarus Lakukan Demonstrasi

14. Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19

15. Jumlah tempat tidur di RS rujukan mampu menampung lebih dari 20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler