Korea-Indonesia: Kolaborasi Teknologi Kapal Hidrogen dalam Pengelolaan Sampah Laut

- 18 Mei 2024, 11:15 WIB
Pengunjung berenang dengan latar depan sampah yang berserakan di kawasan objek wisata pantai Desa Lhok Bubon, Aceh Barat, Aceh, Minggu (21/4/2024). Sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Aceh Barat dipenuhi sampah plastik dan makanan kemasan pascalibur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah akibat kurangnya kesadaran pengujung dalam menjaga lingkungan sekitar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wpa.
Pengunjung berenang dengan latar depan sampah yang berserakan di kawasan objek wisata pantai Desa Lhok Bubon, Aceh Barat, Aceh, Minggu (21/4/2024). Sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Aceh Barat dipenuhi sampah plastik dan makanan kemasan pascalibur lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah akibat kurangnya kesadaran pengujung dalam menjaga lingkungan sekitar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wpa. /SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA - Pusat Teknologi Kapal Hidrogen Pusan National University of Korea berharap dapat melanjutkan pelaksanaan Proyek Pengembangan Kapal Pengelolaan Sampah Laut, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Nota Kesepahaman (MoU) tentang pembentukan dan pengoperasian Pusat Kerja Sama Teknologi  Maritim Korea-Indonesia tentang teknologi ramah lingkungan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada bulan Juni 2023.

Dalam pertemuan dengan delegasi jurnalis peserta program “Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea” yang diselenggarakan oleh Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia, Kim menekankan keunggulan teknologi kapal bertenaga Hidrogen dalam limbah laut pengelolaan.

Dengan mengembangkan kapal ramah lingkungan, sampah laut dan plastik dapat disaring dan kemudian diubah menjadi hidrogen atau sumber energi lainnya langsung di kapal.

Baca Juga: Pentingnya Tranformasi Literasi, Menjadikan Buku Sesuatu yang Menyenangkan

Kapal tersebut diharapkan mampu mengolah sampah laut hingga 5 ton per hari dan  beroperasi selama 100 hari dalam setiap pelayaran.

“Nantinya kapal ini akan dibangun dan dioperasikan oleh KKP Indonesia,” kata Mr. Kim.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Pusat Teknologi Kapal Hidrogen Universitas Nasional Pusan menekankan upaya Korea Selatan untuk mengubah model pengelolaan sampah laut, tidak hanya untuk mengatasi masalah lingkungan tetapi juga memperkuat hubungan  dengan Indonesia.

Saat ini, Pusat Teknologi Kapal Hidrogen Universitas Nasional Pusan sedang membangun kapal pengolah limbah laut  yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah