Terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang, Berikut Tantangan Pemerintahan Yoshihide Suga

- 16 September 2020, 20:15 WIB
Mantan PM Jepang Shinzo Abe dan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga. Suga yang berlatar belakang anak petani menjadi pengganti Abe yang mundur karena alasan kesehatan.*
Mantan PM Jepang Shinzo Abe dan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga. Suga yang berlatar belakang anak petani menjadi pengganti Abe yang mundur karena alasan kesehatan.* /Japanese Station

PR TASIKMALAYA - Yoshihide Suga terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang menggantikan Shinzo Abe pada Rabu, 16 September 2020.

Suga membungkuk beberapa kali ketika hasil diumumkan dan sesama anggota parlemen partai yang berkuasa bertepuk tangan di majelis Parlemen.

Ia sebelumnya menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet dan juru bicara pemerintah di bawah Abe.

Baca Juga: Philip Hansen Didesak Mundur, PSMS Medan Datangkan Gomes de Oliveira

Ia memilih kabinet yang merupakan campuran dari wajah-wajah baru dan pejabat saat ini atau mantan menteri. Mereka mengadakan pertemuan pertama mereka Rabu malam.

Suga menekankan latar belakangnya sebagai anak petani dan politikus mandiri, ia pun berjanji untuk melayani kepentingan rakyat biasa dan masyarakat pedesaan.

Lebih lanjut, Suga akan fokus mengejar kebijakan Abe yang belum selesai dan maksimal. Ia pun menhyatakan prioritasnya saat ini adalah memerangi Covid-19 dan mengembalikan stabilitas ekonomi yang terdampak pandemi.

Baca Juga: Dibuat Kesal Jajaran Direksi Pertamina, Ahok: Sudah Punya Hutang, Otaknya Pinjem Duit Terus

Abe mengatakan, sebelum perubahan itu resmi bahwa sebagai anggota parlemen, ia akan mendukung pemerintah Suga.

Ia juga berterima kasih kepada rakyat atas pengertian mereka dan dukungan kuat mereka untuk Suga.

"Saya mengabdikan tubuh dan jiwa saya untuk pemulihan ekonomi dan diplomasi untuk melindungi kepentingan nasional Jepang setiap hari sejak kita kembali berkuasa.

Baca Juga: Viral Video 'Odading Mang Oleh', Ade Londok Diangkat Jadi Duta Kuliner Jawa Barat

"Selama ini, saya mampu mengatasi berbagai tantangan bersama dengan orang-orang, dan saya bangga pada diri saya sendiri," kata Abe.

Dalam upacara perpisahan singkat, Abe dihadiahi karangan bunga saat semua staf Kantor Perdana Menteri dan Suga berbaris serta bertepuk tangan sampai ia duduk dan masuk ke dalam mobilnya. 

Pria 65 tahun itu mengatakan bulan lalu, ia mengundurkan diri karena perawatannya untuk radang usus besar akan terus berlanjut dan menyebabkan kelemahan fisik.

Baca Juga: Program Prioritas Presiden, Kemenparekraf Kembangkan Desa Wisata di Labuan Bajo

Diketahui, Suga merupakan seorang pendukung setia sejak tugas pertama Abe sebagai Perdana Menteri dari 2006 hingga 2007 dan membantunya kembali pada jabatannya pada tahun 2012

Pria 71 tahun itu memuji diplomasi dan kebijakan ekonomi Abe ketika ditanya apa yang ingin ia capa. Ia mengatakan akan mendirikan badan pemerintah baru untuk mempercepat transformasi digital Jepang yang tertinggal.

Ia pun menyebut akan menghancurkan kepentingan dan aturan yang menghambat reformasi, ia pun bakal menunjuk orang-orang yang berpikiran reformis, pekerja keras untuk mengisi posisi kabinet baru. 

Baca Juga: Wajib Dicoba! Berikut Resep Praktis Pempek Tanpa Ikan Tenggiri

15 dari 20 formasi yang diharapkan diharapkan terdiri dari 11 anggota dalam administrasi Abe terakhir harus dipertahankan atau dipindahkan ke berbagai pos kementerian dan telah melayani salah satu Kabinet Abe yang dirubah ulang.

Menteri Keuangan Taro Aso, Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto, dan Menteri Lingkungan Shinjiro Koizumi, putra mantan Perdana Menteri Junichiro Koizumi, dipertahankan.

Suga memilih Katsunobu Kato, mantan menteri kesehatan dan pejabat keuangan, untuk menggantikannya sebagai kepala sekretaris kabinet. 

Baca Juga: Update Harga Emas Antam Rabu, 16 September 2020: Turun Rp 7.000 per Gram

Adik Abe, Nobuo Kishi, yang memiliki hubungan dekat dengan Taiwan, diangkat menjadi menteri pertahanan, menggantikan Taro Kono yang dialihkan menjadi menteri reformasi administrasi.

Hashimoto dan Yoko Kamikawa adalah satu-satunya menteri kabinet yang perempuan. 

Kamikawa dalam tugas terakhirnya sebagai Menteri Kehakiman pada tahun 2018 memerintahkan eksekusi 13 pemuja Aum Shinrikyo atas serangan gas tahun 1995 di kereta bawah tanah Tokyo.

Baca Juga: Indonesia dan UNICEF Tandatangani MoU Pengadaan dan Distribusi Vaksin Covid-19

Sementara Kato, sebagai Juru Bicara utama pemerintah, membacakan daftar Kabinet Suga, para menteri tiba di kantor perdana menteri menjelang upacara istana untuk dilantik oleh Kaisar Naruhito. 

Suga kemudian akan mengadakan konferensi pers Rabu malam dan mengadakan pertemuan Kabinet pertamanya.

Perdana Menteri baru akan mewarisi berbagai tantangan, termasuk hubungan dengan Tiongkok, yang melanjutkan tindakan tegasnya di Laut China Timur yang diperebutkan.

Baca Juga: Lahan Masih Bersengketa, Sirkuit Mandalika Lombok Siap Gelar MotoGP 2021

Lalu apa yang harus dilakukan dengan Olimpiade Tokyo, yang ditunda hingga musim panas mendatang karena virus corona. 

Suga pun ditantang untuk harus menjalin hubungan baik dengan siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x