PR TASIKMALAYA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi menduduki kursi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada Senin, 25 November 2019 lalu.
Ahok pun kini memiliki dua jabatan di Pertamina berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina, Senin, 23 Desember 2019.
Tak hanya Komisaris Utama, mantan Bupati Belitung itu kini juga menjadi Komisaris Independen.
Baca Juga: Perjanjian Diplomatik Israel-UEA dan Bahrain Digelar, Penandatanganan Dipimpin oleh Donald Trump
Ahok tidak segan-segan untuk berbicara mengenai buruknya sistem tata Kelola di PT Pertamina. Ia mengaku sering tidak habis pikir dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan direksi Pertamina.
Menurutnya, kebijakan direksi banyak yang tidak masuk akal, terlebih dalam hitungan bisnis. Hal ini mengakibatkan Pertamina harus menanggung utang dalam jumlah besar.
“Sudah utang 16 Miliar Dollar AS, tiap kali otaknya pinjem duit terus. Saya sudah kesal ini. Pinjem duit terus, mau(nya) akuisisi terus,” beber Ahok.
Baca Juga: Mantan Karyawan yang Dipecat: Facebook Mengabaikan Manipulasi Politik yang Terjadi di Seluruh Dunia
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina seharusnya focus pada eksplorasi lading minyak di dalam negeri.
“Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi. Kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi (ini), beli-beli minyak ini,” ungkap Ahok.