Soal Rencana Reuni PA 212, DPRD Jakarta: Bisa Digelar Tahun Berikutnya Kalau Covid-19 Terkendali

- 13 November 2020, 10:22 WIB
Peserta mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Monas tahun 2019.
Peserta mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Monas tahun 2019. /ANTARA/Aprilio Akbar/ama

PR TASIKMALAYA - Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia terus menghadirkan berbagai kabar dan isu yang menarik juga menjadi sorotan masyarakat.

Diketahui setelah kepulangannya pada Selasa, 10 Noember 2020 lalu, PA 212 berencana untuk menggelar reuni PA 212 di Monas.

Rencana tersebut juga sempat disampaikan oleh Ketua PA 212 Slamet Maarif yang mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membahas rencana tersebut dan akan menggunakan Kawasan Monas sebagai lokasi kegiatan tersebut.

Baca Juga: Ibadah Umrah Dibuka Lagi, Waketu DPR: Bukti Selama Pandemi Mampu Beradaptasi

Lebih lanjut Slamet juga mengklaim bahwa pihaknya telah mengajukan surat izin ke pemprov DKI Jakarta sejak tiga bulan lalu.

"Oh iya itu agenda reuni masih kami bahas ya, apakah kami laksanakan seperti tahun-tahun lalu atau ada perubahan," ujarnya ketika menyampaikan keterangan di Petamburan pada 10 November 2020 lalu dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono menyarankan agar Reuni Akbar 212 oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 digelar tahun depan dengan pertimbangan kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali.

"Gini, kondisi Covid-19 sekarang masih belum pulih. Peringatan 212 bisa digelar di tahun-tahun berikutnya, kalau Covid-19 sudah terkendali," ujar Mujiyono di Jakarta, Kamis, 12 November 2020.

Baca Juga: HRS Pulang, PDIP Desa Pemprov DKI Kaji Ulang Reuni PA 212, Gembong: Semua Keputusan ada di Anies

Sebaiknya, lanjut Mujiyono, pihaknya menyarankan jika peringatan 212 tahun ini dibuat kegiatan sosial perekonomian dibandingkan Reuni Akbar yang bisa dihadiri banyak orang di tengah masa pandemi Covid-19.

"Ini menjaga nama baik PA 212," ujar politikus Partai Demokrat tersebut.

Mujiyono berpendapat, aksi PA 212 selama ini diketahui berjalan damai dan tertib, karenanya jangan sampai acara Reuni Akbar tahun ini berpotensi kekacauan karena digelar di tengah wabah Covid-19.

"Bila digelar menimbulkan klaster Covid-19 dikhawatirkan dapat dicap buruk warga. Jangan sampai di kegiatan berikutnya acara nanti berpotensi dikacaukan," tuturnya.

Baca Juga: Akui Sembunyikan Bom Rakitan, ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di Jeddah

Jika Reuni Akbar terpaksa tetap dilaksanakan, kata dia, sebaiknya Pemprov DKI melihat aturan terkait jumlah tamu yang hadir sebab massa PA 212 cukup banyak.

"Tapi, kan enggak ada yang menjamin, misalnya ribuan orang berkumpul, belum tentu semua tertib pakai masker. Siapa tahu ada sejumlah orang yang OTG (orang tanpa gejala). Dia berinteraksi dengan banyak orang dan menularkan ke orang lain," terangnya

Dengan kata lain, lanjutnya, jangan gara gara satu dua orang tidak pakai masker, diekspose, akhirnya dianggap tidak tertib protokol kesehatan dan pada akhirnya mencemarkan nama baik PA 212 sendiri.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Terus Meningkat, 19 Gempa Guguran Terjadi dalam Kurun Waktu 6 Jam

Untuk itu, Mujiyono meminta, di tengah kondisi pandemi saat ini, PA 212 membuat kegiatan yang menumbuhkan perekonomian Jakarta.

"Acara kayak gitu pasti bakalan menggelontorkan dana untuk pelaksanaannya, akan sangat baik, kalau dana itu untuk membantu pedagang kecil, UMKM, akan lebih simpatik lagi. Tapi saya tidak melarang, orang berdemokrasi, berserikat dan berkumpul," pungkasnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah