Ciptakan Robot Ventilator, Cara ITS Bantu Penanganan Pasien Covid-19

- 9 April 2020, 07:50 WIB
WAGUB Jatim Emil Elestianto Dardak (tengah) didampingi Rektor ITS Prof Mochammad Ashari (kanan) saat meninjau Robot Ventilator buatan ITS di Surabaya, Selasa, 7 April 2020.*
WAGUB Jatim Emil Elestianto Dardak (tengah) didampingi Rektor ITS Prof Mochammad Ashari (kanan) saat meninjau Robot Ventilator buatan ITS di Surabaya, Selasa, 7 April 2020.* //Humas ITS



PIKIRAN RAKYAT - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptakan Robot Ventilator untuk membantu tim medis dalam penanganan pasien Covid-19.

Hal ini disampaikan Rektor ITS Prof Mochamad Ashari dalam peluncuran perdana Robot Ventilator.

“Robot ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan terbatasnya alat ventilator yang ada di Indonesia,” ujar Ashari Selasa, 7 April 2020.

Baca Juga: Turut Berduka Cita, Fiersa Besari: Sampai Jumpa di Kehidupan Berikutnya Bung Glenn

Robot Ventilator ini dibuat melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan RSUD dr Soetomo selaku mitra peneliti dan calon pengguna inovasi ini.

Dijelaskan Ashari, selama pengembangan Robot Ventilator ini selalu didampingi oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya. Ini dimaksudkan agar sesuai standar dibutuhkan, sehingga dapat segera diproduksi massal.

"Alat ini tinggal melalui uji kelayakan dengan dioperasikan selama 2x24 jam," ucapnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pernyataan WHO Bahwa Covid-19 Bisa Bertahan di Udara 8 Jam, Cek Faktanya

Dalam spesifikasinya, ventilator dibuat berbasiskan desain open source dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.

Ventilator jenis ini menggunakan sistem mekanik dengan beberapa spesifikasi diadopsi dari MIT.

Sedangkan, sistem elektronik dan sistem monitoring dikembangkan sepenuhnya oleh Tim ITS.

Baca Juga: Tersenyum dan Berbahagia, Cara Mudah Tingkatkan Sistem Imun Selama Pandemi Covid-19

"Ventilator ini dikembangkan bersandar pada ketersediaan komponen di pasaran, dengan pertimbangan kemudahan dalam proses fabrikasi nantinya untuk memenuhi jumlah kebutuhan ventilator yang besar," terang Ashari dalam pernyataan yang dilaporkan Kantor Berita Antara pada 8 April 2020.

Secara detail, Ventilator ini memiliki beberapa fitur seperti pengaturan Respiration Rate, Inspiration/Expiration Ratio, Tidal Volume, PEEP (Positive End-Expiratory Pressure) dan PIP (Peak Inspiration Pressure).

Apabila ditinjau dari segi harga, produk ventilator di pasaran saat ini bisa mencapai kisaran Rp 800 juta per unit. Namun begitu, ventilator buatan ITS ini diperkirakan dipasarkan dengan harga Rp 20-an juta per unit.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia

Lebih jauh, Ketua Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS Dr rer nat Aulia MT Nasution menjelaskan bahwa robot ventilator ini dapat menjadi alat bantu napas bagi penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pada sistem pernapasannya.

Bahkan, bila ingin dibandingkan dengan ventilator yang sudah ada di sejumlah rumah sakit, robot ventilator ITS ini didesain dapat mudah dipindahkan dan diproduksi dengan lebih cepat.

"Mungkin yang akan menjadi kendala nantinya adalah ketersediaan bahan baku," kata Aulia.

Baca Juga: Tak Berpenghasilan di Tanah Rantau, Pemudik dari Zona Merah Dikarantina di Rumah Isolasi

Selain itu, secara bahan produk ITS ini berbasis pada penggunaan Ambu Bag (Bag Valve Mask/BVM) atau yang secara manual dikenal dengan istilah “manual resuscitator”, serta komponennya juga berasal dari metal acrylic yang mudah ditemui di pasaran.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan apresiasi kepada ITS karena selalu berperan secara nyata untuk Indonesia melalui bidang teknologi.

Tak lupa, ia juga memastikan Pemprov Jatim akan memberikan bantuan secara optimal agar robot ventilator ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat luas.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pemerintah Pinjam Bank Dunia 5 Triliun untuk Listrik Gratis

"Harapan saya, teknologi ini dapat memberikan efisiensi penanganan Covid-19 saat ini, sehingga jumlah pasien sembuh juga akan semakin banyak," kata Emil Dardak mengakhiri.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x