Genangan Air di Kawasan Istana Kepresidenan Cepat Surut, Sistem Drainase Baik Jadi Alasan Utama

- 26 Februari 2020, 10:49 WIB
Halaman masjid di istana kepresidenan yang sempat tergenang banjir Selasa 25 Februari 2020 pagi.
Halaman masjid di istana kepresidenan yang sempat tergenang banjir Selasa 25 Februari 2020 pagi. /- Dok. Petugas Istana Kepresidenan

PIKIRAN RAKYAT - Ibu kota Negara Indonesia kembali dilanda banjir setelah diguyur hujan deras pada Senin 24 Februari 2020 hingga Selasa kemarin.

Berdasarkan pantauan dari Pemerintah Kota DKI Jakarta, dikabarkan ada lebih dari 30 titik lokasi dengan genangan air yang cukup tinggi.

Banjir yang melanda Jakarta kemarin cukup menghebohkan warganet. Pasalnya ada beberapa tempat yang bukan langganan banjir, tahun ini harus merasakanya.

Baca Juga: Viral Video Arena Perjudian Pertama Resmi Dibuka di Arab Saudi, Wanita dan Pria Saling Adu Kartu, Simak Fakta Selengkapnya

Seperti kawasan Istana Kepresidenan, diakabarkan kawasan ini sempat mengalami banjir pada tahun 2013 lalu, namun ditahun ini harus kembali merasakan banjir walapun hanya genangan air.

Kabar Istana Presiden banjir pertama kali dinyatakan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui pesan singkat.

Ia membenarkan, bahwa pada Selasa 25 Februari pukul 06.00 WIB kemarin, terdapat genangan air di kawasan Istana kepresidenan.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Susulan, BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Masih Intai Seluruh Wilayah Jakarta

Selain itu, ia juga menunjukan sebuah foto dan video petugas istana yang sedang membersihkan genangan air di sejumlah lokasi komplek Istana Kepresidenan.

Foto tersebut menunjukkan halaman depan Masjid Baiturrahim yang berada di sisi sebelah kanan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara yang terendam air.

Namun, kabar tentang hal itu dipatahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa kawasan Istana Kepresidenan Jakarta tidak kebanjiran pada Selasa pagi.

Baca Juga: Ada Pemadaman Listrik Total, Banjir di Istana Presiden dan 30 Titik di Ruas Jakarta Mulai Surut

"Istana mana? Mana? Tidak ada banjir, saya pukul 06.00 WIB di sini," kata Basuki di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya dari Kantor Berita Antara.

Menurutnya, itu hanya gengangan dan tidak berlansung lama, hanya berselang satu jam genangan air tersebut telah surut.

"Sekitar pukul 07.00 WIB, air sudah mulai surut. Di sini kan saya taruh 2 pompa, jadi aman. Bukan banjir, air yang mau masuk ke drainase" kata Basuki.

Baca Juga: Dampak Banjir Terjang Jakarta Buat 159 Sekolah Diliburkan, Simulasi Ujian Nasional Harus Ditunda

Keuntungan sistem drainase dalam penanggulangan banjir memang sangat efektif. Pasalnya, sistem drainase membantu mencegah banyak persoalan.

Drainase dapat mengurangi kemungkinan banjir, mengendalikan permukaan air tanah, erosi tanah, dan mencegah kerusakan jalan, dan bangunan yang ada.

Sistem drainase yang baik akan membuat genangan air di suatu kawasan dapat segera surut, karena itulah genangan air yang terjadi di kawasan Istana Kepresidenan cepat surut.

Baca Juga: Ibu Kota Kembali Dikepung Banjir, dari Komentar Menteri Keuangan hingga 3.656 Jiwa Harus Mengungsi di 40 Titik Lokasi Pengungsian

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi PUPR, program infrastruktur PUPR tahun 2020 adalah pembenahan drainase jalan nasional secara masif.

“Kami sudah menyiapkan program khusus yaitu program pembangunan drainase jalan secara nasional. Kalau dijadikan satu, item pekerjaan drainase kecil sekali dari total pekerjaan jalan sehingga tidak optimal dikerjakan kontraktor.

"Misalnya jalan di Pantai Utara Jawa, drainase jalan yang tertutup bangunan akan kita buka,” kata Menteri Basuki Hadi Muldjono.

Baca Juga: Kontur Tanah Miring usai Dilanda Hujan Deras, Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Tasikmalaya Terancam Putus

Basuki mengatakan, untuk melaksanakan program tersebut, Direktorat Jenderal Bina Marga (Ditjen Bina Marga) tengah menyusun desain program tersebut.

Menurutnya, pembangunan drainase jalan yang tersambung dengan drainase kawasan atau lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan pada ruas jalan.

Sebab, drainase jalan pada masa lalu dibuat hanya di sisi jalan, belum terhubung sampai pembuatan saluran air akhir.  

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB Kementerian PUPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x