Ibu Kota Kembali Dikepung Banjir, dari Komentar Menteri Keuangan hingga 3.656 Jiwa Harus Mengungsi di 40 Titik Lokasi Pengungsian

- 26 Februari 2020, 08:06 WIB
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung dikepung banjir.*
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung dikepung banjir.* //Instagram @smindrawati

PIKIRAN RAKYAT - Ibu Kota Jakarta kembali diguyur hujan dari Senin 24 Februari 2020 hingga keesokan harinya dan menyisakan banjir di sudut-sudut ibu kota.

Tak heran, banjir kali ini menyisakan berbagai kisah, diantaranya para pegawai yang harus berjalan kaki menuju tempat bekerja.

Belum lagi, kantor-kantor yang ikut terendam banjir, menyebabkan terhentinya aktivitas produktifitas sejumlah perkantoran.

Baca Juga: Kontur Tanah Miring usai Dilanda Hujan Deras, Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Tasikmalaya Terancam Putus

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadi milik Menteri Keuangan, Sri Mulyani, ia membagikan potret teremdamnya beberapa kantor Kementerian Keuangan di Jakarta pada Senin 25 Februari 2020.

"Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap musibah banjir ini, beberapa kantor Kementerian Keuangan di Jakarta dan sekitarnya juga dilanda banjir dan sedikit menganggu kelancaran bertugas," tulis akun @smindrawati.

Sri Mulyani juga menambahkan, pihaknya menberikan dispensasi dan absensi bagi pegawai yang tempat tinggalnya terkena banjir.

Baca Juga: Matangkan Pola Permainan Lewat Sesi Latihan Rutin, Persib Bandung Sambut Liga 1 2020 dengan Optimis

Namun, ia menyebutkan dengan adanya penerapan e-office di Kementerian Keuangan, maka beberapa pekerjaan tertentu dapat diselesaikan tanpa harus datang ke kantor.

Tak hanya Menkeu Sri Mulyani yang berkomentar atas dampak banjir ini, sejumlah warganet juga berbondon-bondong menangkap gambar kedalaman genangan banjir ditempat mereka berada.

Pasalnya berdasarkan pantauan, selain pemadaman seharian yang dilakukan di ibu kota, banjir kali ini menyebabkan 3.565 jiwa harus mengungsi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap musibah banjir yang melanda Jakarta pagi hari ini. Beberapa kantor Kementerian Keuangan di Jakarta dan sekitarnya juga dilanda banjir dan sedikit mengganggu kelancaran dalam bertugas. Jajaran Kementerian Keuangan bahu membahu memberikan bantuan untuk menangani musibah ini. Kami di Kementerian Keuangan juga memberikan dispensasi atas absensi bagi pegawai yang tempat tinggalnya terkena banjir atau daerah sekitar tempat tinggalnya terdampak banjir sehingga mengalami kesulitan menuju ke kantor masing-masing. Dengan penerapan e-office, beberapa pekerjaan tertentu dapat diselesaikan meskipun tidak datang ke kantor. Semoga seluruh warga Jakarta dan sekitarnya yang terkena musibah banjir dapat diberikan keselamatan dan segera terbebas dari genangan banjir. Jakarta, 25 Februari 2020

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

Baca Juga: Mundur dari Kursi Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad Dituduh Berkoalisi dengan Penguasa Lama

Kebijakan ini diambil berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta yang diterima, dimana terdapat 294 RW atau 10,74 persen RW di DKI Jakarta. Ketinggian banjir maksimal 200 cm terjadi di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur.

Banjir yang disebabkan oleh hujan lokal yang cukup ekstrem ini, menurut BMKG dimulai pada Senin 24 Februari 2020 pukul 07.00 WIB sampai dengan Selasa 25 Februari 2020 pukul 07.00 WIB.

Curah hujan ekstrem diatas ketinggian 50 mm per hari terjadi pada tujuh stasiun, diantaranya Stasiun Meteorologi Kemayoran 278 mm per hari, Pintu Air Pulo Gadung 250 mm per hari, Pulomas 245 mm per hari.

Baca Juga: Antisipasi Bencana di Musim Penghujan, Masyarakat Kota Tasikmalaya Bersih-bersih Anak Sungai Cikunten

Lalu, Manggarai 209 mm per hari, Halim PK 205 mm per hari, Sunter Timur 1 Kodamar 165 mm per hari, Setiabudi Timur 150 mm per hari, sehingga menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap.

Untuk menangani banjir dan genanangan di berbagai titik di ibu kota Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta hingga PPSU Kelurahan.

Sedangkan, untuk proses evakuasi warga yang terkena dampak genangan banjir ke lokasi pengungsian, Dinas Penanggulangan Kebaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dibantu oleh Tim SAR Jakarta.

Baca Juga: Mengenal 'MIND', Diet Sehat untuk Meningkatkan Kesehatan Otak dan Penghilang Stres

Berbeda halnya dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta, bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bertugas mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi dan mendirikan posko.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikamalya.com dari Kantor Berita Antara, ada sekita 40 tempat pengungsian yang telah disediakan untuk 3.656 jiwa yang terdampak banjir kemarin.

Adapun tempat pengungsian yang disediakan untuk 973 kepala keluarga itu diantaranya, Masjid Al Muhibin, Yayasan Al Hanif RT 03, Masjid Al Muhajirin RW 10, Mushola Al Istiqomah, TPQ-TKI Rambanee.

Baca Juga: Terhenti di Babak 16 Besar Piala Soeratin, Pelatih Persib U-15 Roberto Kwarteh Akui Kekalahan Hanya Terjadi dalam Adu Penalti

Kantor Kelurahan Kampung Melayu, Kantor Pos RW 07, Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08, SKKT, Kantor Daihatsu RW 15 dan Aula Kantor Kelurahan Kayu putih, Jalan Baru Pulonangka RW 16 dan Masjid Darussalam RW 16.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB Kementerian Keuangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x