PT KAI Siagakan Petugas Khusus di 243 Titik Rawan, Antisipasi Gangguan Perjalanan Kereta Api

- 10 November 2021, 16:57 WIB
PT KAI mengantisipasi musim hujan dengan menempatkan petugas khusus di 243 titik rawan demi mengantisipasi gangguan perjalanan kereta api.
PT KAI mengantisipasi musim hujan dengan menempatkan petugas khusus di 243 titik rawan demi mengantisipasi gangguan perjalanan kereta api. /PR TASIKMALAYA / Andrian Rochmansyah Pratama

PR TASIKMALAYA - Memasuki bulan November, Indonesia akan memasuki musim penghujan.

Beberapa daerah di Indonesia diperkirakan akan mengalami cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir dan longsor.

Hal tersebut tentu bisa mengganggu aktivitas transportasi umum seperti kereta api.

Baca Juga: KAI Bagi 11 Ribu Tiket Gratis untuk 3 Pihak Ini, Sambut Hari Pahlawan 10 November 2021

PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator kereta api melakukan peningkatan untuk mewaspadai adanya gangguan perjalanan kereta api.

Curah hujan yang tinggi bisa berakibat banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang mengganggu perjalanan kereta api.

Joni Martinus selaku VP Public Relations PT KAI menyampaikan bahwa PT KAI selalu siaga untuk memberikan kelancaran dan keselamatan.

Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan, PT KAI Bagikan Voucher Tiket Kereta Gratis, Simak Syarat dan Ketentuannya Berikut Ini!

"Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat," kata Joni Martinus dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada 10 November 2021.

Selama 24 jam, petugas dari PT KAI akan bersiaga di sejumlah titik-titik rawan bencana.

Joni Martinus menyebutkan bahwa petugas khusus disiapkan untuk menangani dan mengantisipasi adanya gangguan perjalanan kereta api.

Apabila terjadi masalah pada jalur yang rawan, petugas khusus akan langsung melakukan tindakan. PT KAi juga telah menyiapkan alat serta material untuk siaga atau AMUS.

Baca Juga: PT KAI Wajibkan Pengguna Kereta Api Jarak Jauh Menggunakan NIK atau Paspor mulai 26 Oktober 2021

Alat material untuk siaga atau AMUS akan disimpan di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan gangguan.

AMUS yang disiapkan oleh PT KAI berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

Selain itu, Joni Martinus menyebutkan bahwa berbagai peralatan mulai dari yang ringan sampai berat telah disiagakan.

"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," ujarnya.

Pada tahun 2021, PT KAI telah memetakan titik-titik rawan gangguan dan terhitung sejumlah 243 titik.

Baca Juga: PT KAI Perpanjang Masa Berlaku Hasil Tes RT-PCR untuk Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh

Sebanyak 92 titik merupakan kawasan rawan banjir, 85 titik rawan longsor, serta 66 titik merupakan kawasan rawan amblas.

Sebanyak 243 titik rawan gangguan tersebut tersebar di jalur kereta api di pulau Jawa dan Sumatera.

Dibanding tahun 2020, jumlah titik rawan tersebut berkurang sebanyak 30 persen, adapun pada tahun 2020, terdapat 345 titik rawan.

Beberapa perbaikan dilakukan KAI untuk mengurangi titik rawan seperti normalisasi drainase serta pembuatan talud penahan konstruksi jalur KA.

PT KAI juga melakukan sterilisasi jalur kereta api dari pepohonan untuk menghadapi musim penghujan.

Baca Juga: 6 Syarat Naik Kereta Api Bagi Anak di Bawah 12 Tahun, Syarat Vaksinasi Dikecualikan

Sebanyak 7.876 pohon telah dipotong oleh PT KAI sepanjang Oktober 2021 untuk menghindari pohon tumbang di rel yang mengganggu perjalanan kereta api.

PT KAI telah melakukan berbagai upaya untuk memitigasi adanya gangguan pada musim hujan untuk mendukung konektivitas masyarakat sehari-hari.

"Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah," ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x