PR TASIKMALAYA- Pemerintah Indonesia yang kerap kali melakukan impor komoditas pertanian, disinggung oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Slamet.
Seringnya pemerintah yang melakukan impor dalam komoditas pertanian, dituturkan Slamet, hal itu dapat merepresentasikan negara menunjukan ketidakberpihakan kepada petani dalam negeri.
Lebih lanjut, diutarakan Slamet, mengimpor komoditas pertanian ini bukan hal yang tidak mungkin dalam beberapa waktu ke depan petani pun akan didatangkan dari luar negeri.
Baca Juga: BPK Temukan Ketidakberesan Keuangan di Kemendes PDTT, Wakil Ketua Komisi V DPR Berikan Teguran Keras
Seperti diketahui, baru-baru ini pemerintah juga berencana akan mengimpor beras sebanyak satu juta ton dengan alasan demi ketersediaan stok.
Hal itu sontak banyak disesalkan oleh sejumlah kalangan, mengingat petani di dalam negeri yang saat ini akan memasuki waktu panennya.
Sebagaimana diberitakan Prfmnews.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Politisi PKS Sentil Pemerintah yang Rajin Impor Komoditas Pertanian: Ke Depan Petaninya yang Diimpor", Slamet pun memberikan tanggapannya.
“Kalau hari ini kita tidak peduli dengan petani dengan mengimpor produk pertanian, maka bukan tidak mungkin tiga tahun ke depan petaninya yang diimpor,” kata Slamet dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kementerian Pertanian, Senin 15 Maret 2021.
Protes Slamet tersebut bukan tanpa alasan. Sebab menurutnya, pemerintah saat ini tengah berencana mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.