PR TASIKMALAYA - Dedi Mulyadi yang merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menanggapi perang di media sosial yang dilakukan oleh beberapa orang.
Menurut Dedi Mulyadi, sebaiknya netizen harus dicerdaskan bukan terus dibodohi.
Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi melalui akun Twitter @DediMulyadi71, miliknya pada Jumat 12 Februari 2021.
Baca Juga: Viral Anak Polisikan Ibu Kandung di Demak, Dedi Mulyadi: Penahanan Ditangguhkan
"Netizen harus dicerdaskan bukan terus dibodohi," tulis Dedi Mulyadi yang dikutip Tasikmalaya.Pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @DediMulyadi71.
Ia juga mengajak semua pihak agar menyampaikan pesan dengan objektif dan logis.
Hal ini dimaksudkan agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju.
Baca Juga: Indonesia Ekspor Lobster ke Vietnam, Dedi Mulyadi: Kompetitor Kok Bahan Bakunya Kita Kirim?
Dedi Mulyani juga ingin perilaku buzzer bisa segera terhenti.
"Sampaikan pesan secara objektif, logis dan akademik agar kita menjadi bangsa maju. Setop perilaku buzzer yang menyimpang, dimanapun dan dari kelompok manapun," sambungnya.
Baca Juga: Akui Tolak Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi Lebih Pilih Lestarikan Ekosistem Laut
Sebelumnya, mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jug berpandangan perseturuan tanpa henti ini diakibatkan adanya klaim diri sebagi kaum agamis dan pancasilais.
"Masing pihak mengklaim diri sebagai kaum agamis dan kaum pancasilais telah menyeret perseteruan tanpa henti," tulis Dedi dikutip PR Tasikmalaya dari akun Twitternya @DediMulyadi71 pada hari Jumat 12 Februari 2021.
"Saatnya semua dihentikan karena negeri ini butuh karya dan keteladanan," tulisnya.
Baca Juga: Berempati pada Korban Banjir Karawang, Dedi Mulyadi Berikan Bantuan dan Semangat
***