"Sampaikan pesan secara objektif, logis dan akademik agar kita menjadi bangsa maju. Setop perilaku buzzer yang menyimpang, dimanapun dan dari kelompok manapun," sambungnya.
Baca Juga: Akui Tolak Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi Lebih Pilih Lestarikan Ekosistem Laut
Sebelumnya, mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jug berpandangan perseturuan tanpa henti ini diakibatkan adanya klaim diri sebagi kaum agamis dan pancasilais.
"Masing pihak mengklaim diri sebagai kaum agamis dan kaum pancasilais telah menyeret perseteruan tanpa henti," tulis Dedi dikutip PR Tasikmalaya dari akun Twitternya @DediMulyadi71 pada hari Jumat 12 Februari 2021.
"Saatnya semua dihentikan karena negeri ini butuh karya dan keteladanan," tulisnya.
Baca Juga: Berempati pada Korban Banjir Karawang, Dedi Mulyadi Berikan Bantuan dan Semangat
***