Hadapi Dinamika Global, Solidaritas Ormas Islam Dianggap Penting

18 Oktober 2020, 12:06 WIB
Pj Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso sering beraudiensi dengan ormas keagamaan lain salah satunya dengan PBNU, dan diterima oleh Said Aqil Siradj sebagai langkah koordinasi untuk kontribusi masayarakat.* //LDII

PR TASIKMALAYA - Indonesia masih menghadapi tantangan global dan regional, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Memanggapi hal itu, DPW LDII Jawa Tengah menggelar seminar daring nasional dengan tema “Mengoptimalkan Soliditas Ormas Islam dalam Menyikapi Kondisi Aktual Kebangsaan Menuju Indonesia Maju'.

Salah satu pembicaranya adalah Pj. Ketua Umum DPP LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc.

Baca Juga: Terinspirasi saat Lapar, Ciptakan Mie Kristal Berbahan Dasar Rumput Laut

Chriswanto mengatakan, dari sudut pandang geopilitik, keberlangsungan hidup dan eksistensi suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kemampuan bangsa dalam memahami sejarah, budaya, kondisi geografi, serta lingkungan sekitarnya.

“Tumbuh kembangnya suatu bangsa, dipengaruhi pandangan geopolitik yang diyakini oleh entitas suatu bangsa.

“Termasuk dalam entitas itu adalah ormas Islam itu sendiri,” kata Chriswanto sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Minggu, 18 Oktober 2020 dari laman LDII.

Baca Juga: Kelebihan Pasokan Listrik, Komisi VI DPR Sebut PLN Berisiko Alami Kerugian

Menurut Chriswanto, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menjadi perlintasan kepentingan berbagai negara.

Ia berpendapat, ormas Islam sebagai salah satu komponen bangsa perlu memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta informasi dan komunikasi.

“Bidang-bidang tersebut telah berimplikasi terhadap semakin berkembangnya peperangan modern dalam bentuk asymmetric warfare dan proxy war,” lanjutnya.

Baca Juga: Alami Masalah Kesehatan, Jeongyeon Tak akan Ikut Promosikan Album Kedua TWICE

Selain itu, masalah lain terus bermunculan, antara lain perubahan iklim, food security atau masalah keamanan pangan dan ketahanan pangan, kemudian energy security atau ketahanan energi.

Juga terorisme, human security, termasuk  tentang pelanggaran HAM, kejahatan lintas negara, drug trafficking atau peredaran narkoba, maritime security atau keamanan di laut termasuk juga kejahatan siber, konflik dikawasan dan lain-lain.

Melihat sifat dan kompleksitas dampak yang ditimbulkan, negara tidak lagi menjadi satu-satunya elemen yang bertanggungjawab.

Baca Juga: Menristek Sinergikan Bio Farma dan Industri Farmasi Swasta Dalam Pemenuhan Vaksin Covid-19

“Partisipasi dan peran aktif individu warga negara maupun ormas, dalam hal ini ormas Islam akan menentukan keberhasilan suatu bangsa dalam mengantisipasi dampak negatif,“ ujarnya.

Dampak tersebut berpotensi pula mengancam eksistensi bangsa dan negara, sekaligus dalam mewujudkan keberhasilan menuju Indonesia maju.

Acara tersebut diikuti 35 DPD LDII kabupaten/kota yang tersebar pada 75 studio mini. Sementara studio utama berada di kantor DPW LDII Jawa Tengah. Total peserta dalam kegiatan ini mencapai 767 orang peserta.

Baca Juga: Akhir Pelarian Cai Changpan, Ditemukan Bunuh Diri di Hutan Tenjo

Selain menampilkan Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Dr Singgih Tri Sulistiyono sebagai pembicara, webinar tersebut juga menampilkan Dr KH Ahmad Darodji, M.Si Ketua MUI Jawa Tengah, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, dan Kepala Balai Litbang Agama Semarang.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: LDII

Tags

Terkini

Terpopuler