Menristek Sinergikan Bio Farma dan Industri Farmasi Swasta Dalam Pemenuhan Vaksin Covid-19

- 18 Oktober 2020, 06:30 WIB
MENTERI Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro (kiri), didampingi oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir (kanan) mengunjungi Bio Farma dalam rangkaian Kunjungan Kerja ke Bandung pada 29 Juli 2020: Beredar kabar bahwa vaksin Covid-9 akan dijual dengan harga Rp29.000, PT Biofarma angkat bicara bahwa hal itu tidak benar./DOK.Biofarma
MENTERI Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro (kiri), didampingi oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir (kanan) mengunjungi Bio Farma dalam rangkaian Kunjungan Kerja ke Bandung pada 29 Juli 2020: Beredar kabar bahwa vaksin Covid-9 akan dijual dengan harga Rp29.000, PT Biofarma angkat bicara bahwa hal itu tidak benar./DOK.Biofarma /

PR TASIKMALAYA – Kebutuhan akan vaksin Covid-19 terus diusahakan oleh pemerintah melalui riset dan pengembangan vaksin di industri farmasi.

Baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta turut digandeng oleh pemerintah guna percepatan produksi vaksin.

Sehingga diharapkan sinergi antara BUMN dan swasta bisa berjalan dan memberikan hasil terbaik.

Baca Juga: Tanggapi Isu Kepulangan Habib Rizieq, IPI: Tingkatkan Turbulensi Politik, Goyangkan Pemerintah

Seperti dalam kunjungan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional  (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro ke PT Biotis Prima Agrisindo pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Ia menjelaskan bahwa agenda kunjungan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melihat kesiapan calon pabrik vaksin Covid-19 pendukung Bio Farma.

“Perlu sekali kita untuk melihat kesiapan dan kemampuan dari calon-calon vaksin Covid-19.

Baca Juga: Pemerintah Beri BLT Subsidi Gaji, Kemnaker: Wajib Kembalikan ke Rekening Kas Negara

“Mengingat Bio Farma dengan segala pengalamannya tentu perlu dukungan pemerintah dan swasta industri farmasi dalam meprduksi vaksin,” ungkap Menristek.

Menteri Bambang menambahkan, agenda pelibatan swasta sebagai subcon dari Bio Farma, dimana proses tahap uji klinis, registrasi produksi dna semua persiapan tetap dilakukan Bio Farma.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenristekbrin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x