Demokrat Versi KLB Mulai Dirikan Cabang di Daerah, Dikabarkan Tunjuk Kader Hanura Jadi Ketua DPC di Bekasi

17 Maret 2021, 11:00 WIB
Demorat versi KLB tunjuk Sekretaris DPC Hanura Agus Nur Hermawan untuk menjadi Ketua DPC Demokrat versi KLB di Kabupaten Bekasi.* /Twitter.com/@PDemokrat

PR TASIKMALAYA- Setelah gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara diklaim sukses terselenggara, hingga menghasilkan nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai pimpinan baru, kini Demokrat versi KLB mulai melebarkan kepengurusannya di daerah.

Pembentukan kepengurusan di daerah yang dilakukan oleh para pengurus Demokrat versi KLB Moeldoko itu diketahui akan mulai mendirikan cabang di daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Bahkan, Demokrat versi KLB Moeldoko itu disinyalir telah menunjuk salah satu pengurus partai lain yakni Agus Nur Hermawan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Hamdan Zoelva Soroti Soal Peradilan Daring: Jangan Sampai Melanggar Prinsip Fair Trail

Seperti diketahui, Agus Nur Hermawan sendiri merupakan salah satu kader yang menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Hanura di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kabar terkait dirinya yang ditunjuk oleh pengurus Demokrat versi KLB untuk menjadi ketua DPC di Kabupaten bekasi pun dibenarkan oleh Agus Nur Hermawan.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Cabang Demokrat Versi KLB Berdiri di Kabupaten Bekasi, Kader Hanura Jadi Ketuanya", Agus Nur Hermawan yang merupakan kader Partai Hanura mengaku dihubungi pihak dari Jakarta untuk memimpin Demokrat versi KLB di Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Tiba-Tiba Memohon pada Presiden Jokowi, Susi Pudjiastuti: Mohon Stop!

Meskipun begitu, Agus Nur Hermawan mengaku belum mengetahui kepengurusan itu secara menyeluruh.

“Untuk pengurusannya saya belum tahun. Ini saya diperintahkan untuk ke Jakarta, katanya saya ditunjuk sebagai Ketua DPC Demokrat yang KLB, saya ditunjuk oleh Jakarta,” kata Agus Nur Hermawan.

Hanya saja, Agus Nur Hermawan tidak menjelaskan lebih lanjut soal penunjukkan itu, termasuk apakah dirinya menerima atau tidak jabatan tersebut. Pasalnya ia sendiri diketahui masih tercatat sebagai kader Hanura.

Baca Juga: Merasa Kesal Ponselnya Dilempar, Seorang Pria 27 Tahun Tega Pukuli Balita di Tangerang

Sementara itu, Pelaksana Ketua DPC Partai Hanura, Firman Andriyana Sujud mengaku belum mengetahui lebih lanjut terkait sekretarisnya yang dikudeta Demokrat versi KLB.

Namun, ia mengaku tak bisa memaksakan keinginan Agus Nur Hermawan jika ingin memimpin partai yang identik dengan warna biru itu.

“Itu kan haknya Agus, saya juga belum konfirmasi hal itu ke yang bersangkutan, tapi saya sangat menyayangkan karena saya dengan Haji Romli (Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bekasi) sahabat baik, karena politik ini kan cuman beda baju aja. Gak mungkin saya mendukung,” ucap dia.

Baca Juga: Sindir Pihak yang Terus Ributkan Isu Presiden Tiga Periode, Gus Yaqut: Hidupnya Frustasi dan Tak Punya Harapan

Menurut Firman, jika memang Demokrat KLB hadir di Kabupaten Bekasi, seharusnya didirikan tanpa mencederai partai lain.

“Kami gak tau benar atau tidaknya dia ketua versi KLB, tapi saya sangat menyayangkan kalau ini karena ulahnya Agus ya. Karena ini mencederai politik yang semestinya tidak ada KLB. Sayang aja, karena saya dengan semua ketua partai itu seperti sahabat seperti teman, kalau dibeginikan malu saya,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli menegaskan, KLB Partai Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara itu tidak diakui pemerintah. Secara tidak langsung, kepengurusannya pun, bahkan hingga tingkat daerah dinyatakan ilegal.

Baca Juga: Munarman Siap Bela AHY yang Dinilai Terzalimi, Husin Shihab dan Ferdinand Hutahaean Beri Tanggapan

“Itu mah silahkan saja, cuman yang jadi pertanyaan kami apakah Demokrat versi Moeldoko sudah disahkan Kemenkumham atau belum. Kalau kami nunggu saja siapa yang diakui pemerintah dan negara karena semua ada aturannya,” kata dia.

Romli menegaskan, kepengurusan suatu organisasi pun tidak bisa sembarangan terjadi. Ada mekanisme yang harus ditempuh, apalagi kepartaian.

“Memang bisa sembarangan jadi Ketua DPC, ambil dari mana aja. Apalagi dia masih berpakaian partai lain, dia kan Hanura. Tapi terlepas dari itu bagi saya umur saja ada batasannya apalagi jabatan. Jadi saya mah anggapnya biasa-biasa aja, santai aja semua kan ada prosesnya,” ucapnya.***(Tommi Andryandy/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler