Di Tengah Merebaknya Virus Corona di Jawa Barat, Bogor Tetap Lakukan Ekspor Larva Kering ke Inggris

- 5 Maret 2020, 07:23 WIB
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo.*
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo.* /MUHAMMAD ASHARI/PR/

Bahkan, negara tujuan baru pun perlu harus diperluas. Mentan menilai koordinasi dan sinergi dapat memperkuat jejaring antara pemerintah pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi ekspor pertanian dalam memasuki pasar global.

"Hari ini Bogor membuktikan ada komoditas yang bisa diekspor dan itu tidak ada di negara lain. Larva kering ini menjadi contoh bahwa sebenarnya kemampuan produk negeri ini menembus kebutuhan dunia yang sangat terbuka luas," tegas Mentan.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim ikut menyampaikan pandangannya.

Ia mengharapkan para generasi muda saat ini dapat mencontoh hal yang sudah dilakukan PT Bio Cycle Indo.

Baca Juga: Ketua KBI Sebut Inflasi Indeks Harga Konsumen Kota Tasikmalaya Februari 2020 Tetap Terjaga

"Mudah-mudahan apa yang sudah dicontohkan oleh teman-teman Biocycle bisa menginspirasi kita semua bahwa ada sesuatu yang positif dari kreatifitas anak muda," kata Dedie.

Dedie menyebutkan bahwa sebelum ke bidang ekspor Kota Bogor banyak menerima pendapatan dari sektor jasa yang didalamnya antara lain restoran, hotel, dan kuliner.

Namun, kreatifitas dari anak muda dalam kegiatan perdagangan lintas negara ini amat diharapkan akan berdampak pada pemasukan Kota Bogor di sektor lainnya.

"Tentunya akan memberikan harapan Kota Bogor untuk menyerap PAD yang lain, termasuk juga penyerapan tenaga kerja untuk masyarakat kota Bogor," ujarnya.

Dalam kesempatan itu pula, Owner PT Bio Cycle Indo Budi Tanaka menuturkan bahwa larva kering BSF ini telah di ekspor ke berbagai negara untuk dijadikan industri pakan ternak.

Baca Juga: Isu Kiamat Semakin Dekat usai Ka'bah Sepi dari Ibadah Thawaf, Pihak KJRI Berikan Fakta Sebenarnya

Ini disebabkan kandungan dalam larva kering itu kaya akan protein dan gizi bagi campuran pakan hewan ternak.

Sebelum ke Inggris, larva ini juga berhasil diekspor ke Jepang dan Belanda oleh perusahaan yang sama dengan jumlah 59,113 ton dan total nilai penjualan Rp 3,31 triliun dalam kurun waktu tahun 2018-2019.

Menurut Budi, industri ini sangat menjanjikan dan memiliki peluang yang besar bagi perusahaan pakan ternak Indonesia lainnya untuk mengembangkan di pasar lokal hingga mancanegara.

Terlebih, larva kering ini terjamin ketersediaannya setiap saat dengan harga yang relatif lebih murah dibanding sumber protein lainnya.

aca Juga: Isu Kiamat Semakin Dekat usai Ka'bah Sepi dari Ibadah Thawaf, Pihak KJRI Berikan Fakta Sebenarnya

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pemerintah Kota Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x