Meski Harga Masih Jatuh, Manggis Puspahiang Sudah Dapat Diekspor Kembali ke Tiongkok Usai Kasus Virus Corona

- 13 Februari 2020, 16:16 WIB
Ekspor manggis Puspahian Tasikmalaya sudah dapat dibuka kembali ke Tiongkok  pasca kasus virus corona.*
Ekspor manggis Puspahian Tasikmalaya sudah dapat dibuka kembali ke Tiongkok pasca kasus virus corona.* /Pikiran Rakyat/ Aris Mohamad Fitrian//




PIKIRAN RAKYAT - Pasca sempat mengalami pemberhentian ekspor ke Negara Tiongkok akibat dampak virus Corona, kini sejumlah pengusaha manggis asal Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya mulai kembali sumeringah.

Hal ini dikarenakan pengiriman buah berwarna hitam tersebut kembali dibuka. Meski demikian, untuk harga manggis di tingkatan pengepul ini masih belum stabil.

Sebab ketika waktu normal sebelum terjadi wabah virus corona, satu kilogram mangsis kualitas super biasa dihargai Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu. Akan tetapi saat ini harganya masih jatuh, yakni masih berada di kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogramnya.

Baca Juga: Hadiri Campus Expo, Wakil Gubernur Jawa Barat Berikan Tips Masuk Perguruan Tinggi untuk Mencapai Kesuksesan

Menurut salah satu pengusaha manggis asal Puspahiang H. Doni (45), ketika waktu normal dalam satu hari pihaknya bisa mengirim manggis dengan tujuan Tiongkok hingga ratusan ton.

Akan tetapi kini pengiriman pun belum terlalu normal dan baru sekitar 4 sampai  6 ton saja. Hal ini pun dikarenakan untuk wilayah Puspahiang belum mengalami panen raya.

"Diperkirakan memasuki awal bulan Maret nanti baru akan panen raya. Tapi alhamdulillah kini ekspor telah dibuka kembali, kalau kemari sempat terhenti akibat virus corona," jelas dia, Kamis 13 Februari 2020.

Sebelumnya diketahui, wabah virus corona yang terjadi di Negara Tiongkok tidak hanya berpengaruh pada kewaspadaan keluar masuknya orang dari negara tersebut.

Baca Juga: Bertemu Ridwan Kamil, Dede Yusuf Mengaku Paham Kegelisahan Sang Gubernur

Akan tetapi juga memukul sektor ekonomi masyarakat di Indonesia, salah satunya usaha ekspor buah manggis di Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya yang telah terbangun sejak bertahun-tahun lalu.

Hampir seminggu sejak awal bulan ini, aktivitas pengiriman manggis ke negara tirai bambu tersebut juga berhenti secara sepihak.

Aksi ini diperkirakan untuk mencegah penyebar luasan virus corona dan meminimalisir jatuhnya korban yang makin banyak.

Situasi seperti ini sangat memukul para pengusana ekspor manggis di Puspahiang, sebab mereka harus merugi hingga ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dapat Dukungan dari Ceu Popong, Om Farhan, hingga Dede Yusuf

Modal yang sudah dikeluarkan guna membeli manggis sejak buah manggis masih di pohon dan mentah terlanjur mereka serahkan ke para pengepul dan petani.

"Sebab kebanyakan pengusaha sudah membeli manggis sejak masih di pohon. Akan tetapi manggis dari petani sempat tidak bisa kita kirim. Ketika wabah Corona terjadi kemarin," ujar Ato Jawa, salah seorang pengusaha manggis lainnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x