Isu Kiamat Semakin Dekat usai Ka'bah Sepi dari Ibadah Thawaf, Pihak KJRI Berikan Fakta Sebenarnya

- 4 Maret 2020, 21:25 WIB
KA'BAH.*/REUTERS
KA'BAH.*/REUTERS /

PIKIRAN RAKYAT - Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan warga negara asing ke negaranya, termasuk dalam kaitan ibadah haji dan umrah.

Hal itu menyusul semakin maraknya penyebaran virus corona atau COVID-19 yang sudah sampai ke negara Timur Tengah.

Kebijakan tersebut berimbas ke berbagai negara, termasuk Indonesia dengan jumlah jemaah umrah yang meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Dipengaruhi Berbagai Faktor, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya 2020 Masuk 5 Besar Indeks Kerawanan Pemilu Versi Bawaslu RI

Namun, penghetian sementara ini, tidak hanya diberlakukan ke negara Indonesia, melainkan negara-negara lainnya di seluruh dunia.

Dampak nyata dari kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh negara calon jemaah umrah, namun kini Arab Saudi pun dilanda kebingungan.

Meskipun kebijakan ini diambil guna meminimalisasi penyebaran virus corona ke calon jemaah umrah, sebagaimana diketahui, Arab Saudi merupakan tempat berkumpulnya seluruh umat islam dunia.

Baca Juga: Tinjau Stadion Pakansari Cibinong, Ketua PSSI Sebut Bogor Siap Sambut Piala Dunia U20 2021

Perlu diketahui, berdasarkan dari kebijakan ini, semua negara dengan jumlah umat islam terbanyak telah memaklumi hal tersebut dan dianggap sebagai kebijakan yang dapat menyelamatkan umat dengan skala yang lebih besar.

Baru-baru ini, beredar kabar melalui pesan singkat jejaring WhatsApp, bahwa keadaan Masjid Al-Haram yang biasa digunakan untuk ibadah Haji dan Umrah kini kosong seperti tidak berpenghuni.

Bahkan, tidak hanya itu, Ka'bah yang biasa digunkan untuk Thawaf juga saat ini keadaanya benar-benar kosong akibat dampak penghentian sementara pelayanan umrah.

Baca Juga: Geger Satu Warga Karawang Dikabarkan Positif Virus Corona usai Pulang dari Singapura, Dinas Kesehatan Buka Suara

Hal ini dikaitkan dengan ciri-ciri tanda kiamat yang menyebut semakin dekat adalah tidak berpenghuninya Ka'bah dan Masjidil Haram.

"Masjid Al-Haram kosong, betapa dahsyatnya virus corona. Salah satu tanda kiamat adalah bila sudah tidak ada lagi yang Thawaf mengelilingi Ka'bah.

"Dulu kita mungkin pernah berpikir masa sih, Ka'bah sepi dari yang Thawaf dan kini seiring waktu, kejadian demi kejadian akhirnya kita bisa mengerti dan memahami.

Baca Juga: Dikabarkan Satu Pasien Suspect Virus Corona, Kepala Dinas Kesehatan Tasikmalaya Berikan Klarifikasi

"Bahwa hanya dengan satu kasus saja yaitu: virus corona yang berasal dari Wuhan-Tiongkok, pemerintah Arab Saudi menutup pintu masuk," tangkapan layar pesan singkat WhatsApp.

Sontak hal itu, membuat warganet ketakutan dan terkejut, terutama ketika dikaitkan dengan tanda-tanda bahwa kiamat sudah dekat.

Namun, berdasarkan hasil penelusuran tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Informasi, berita terkait dampak penghentian sementara jemaah umrah ke Arab Saudi yang menyebabkan Masjid Haram dan Ka'bah kosong adalah bohong atau hoaks.

Baca Juga: Bocor Informasi Pribadi Warga Depok Terinfeksi Virus Corona Merupakan Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta, Dekan UNJ Berikan Klarifikasi

Seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Infromasi, Endang Jumlai sebagai pihak Konsul Haji KJRI memberi tanggapan dari kabar yang beredar tersebut.

Menurut Endang, jumlah jemaah di Masjidil Haram memang berkurang, tapi tidak sampai kosong. Ia menegaskan masih banyak jemaah yang umrah yang berada di Makkah dan Madinah.

Bahkan, masih banyak pula warga Arab Saudi yang melakukan thawaf di Masjidil Haram.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x