Nasionalisme Terselubung dalam Sikap Dermawan Tiongkok Berbagi Calon Vaksin Covid-19

- 14 September 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Ist
Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Ist /Argo

Data WHO per 9 September 2020 menunjukkan 35 calon vaksin telah memasuki uji klinis III, tahap akhir uji coba kandidat vaksin ke manusia sebelum produksi massal, dan 145 calon vaksin lainnya memasuki evaluasi praklinis.

Baca Juga: Masyarakat Gaduh Saat Relawan Terpapar Covid-19 Usai Disuntik Vaksin, Ketua Tim Riset Buka Suara

Dari daftar tersebut, hampir setengah dari keseluruhan pembuat vaksin merupakan lembaga riset/universitas/perusahaan farmasi asal Tiongkok.

Sejak bulan lalu, calon vaksin buatan Sinovac Biotech dan Sinopharm telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Pemerintah Tiongkok.

Di samping Tiongkok, Rusia juga mengeluarkan izin untuk calon vaksin Covid-19 buatan Gamaleya Research Institute.

Di tengah pencapaian itu, otoritas di Tiongkok juga meningkatkan kerja sama dengan banyak negara, termasuk Indonesia, untuk kerja sama produksi vaksin saat salah satu kandidat anti virus SARS-CoV-2 itu melewati tahapan uji coba terakhir, uji klinis III.

Baca Juga: 'Panas' Melihat Joe Biden, Donald Trump Gencar Menggalang Dana Karena Potensi Krisis Keuangannya

Seorang pekerja memakai masker pelindung dan pelindung wajah saat tur media yang diselenggarakan pemerintah di Rumah Sakit Tongji menyusul penyebaran penyakit virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, Kamis.

Langkah Tiongkok berbagi informasi dan bekerja sama dengan banyak negara dalam pengembangan vaksin tentu akan sulit dipahami.

Namun, Tiongkok justru menerjemahkan nasionalisme dalam pengertian yang lain, yaitu bagaimana perusahaan dan lembaga riset asal Tiongkok jadi negara terdepan untuk menempatkan pengaruh Made in Tiongkok di banyak negara dunia.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x