"Selama keadaan darurat, masyarakat hanya akan diizinkan keluar untuk beberapa alasan, yaitu: membeli makanan atau obat-obatan, mendatangi pusat medis, bekerja, mengawasi anak-anak, orang tua, atau orang berkebutuhan khusus; dan mendatangi kantor keuangan atau asuransi dengan alasan force majeurer atau keadaan terpaksa," papar Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez.
Dalam beberapa hari terakhir. Kereta dan bus jarak jauh di seluruh Spanyol pun akan memiliki layanan yang lebih jarang.
Setelah mengadakan pertemuan kabinet selama tujuh jam pada Sabtu malam, Pedro Sánchez, mengatakan keputusan besar ini perlu diambilnya karena Spanyol sedang bergelut dengan krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Sánchez sadar bahwa langkah-langkah tersebut akan berdampak besar pada bidang ekonomi. Namun, ia meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengurangi efeknya sebaik mungkin.
Data dari Worldometers, Spanyol menjadi negara kedua di Eropa yang terkena dampak paling banyak akibat virus corona setelah Italia. Spanyol telah memiliki kasus yang dikonfirmasi sebanyak 6,391 orang dan 196 kematian.***