Ilmuwan Lain Sibuk Cari Vaksin Covid-19, 3 Penemu ini Justru Menangkan Nobel Fisika 2020

7 Oktober 2020, 16:01 WIB
Ilustrasi Black Hole. //PIXABAY//David Mark

PR TASIKMALAYA - Black hole merupakan fenomena yang menunjukkan ada bagian ruang dan waktu dengan daya tarik/gravitasi sangat kuat di alam semesta.

Tiga fisikawan yang menemukan lubang hitam atau black hole, di antaranya yakni Roger Penrose, Reinhard Genzel dan Andrea Ghez. 

Ketiganya mendapatkan Hadiah Nobel untuk Fisika 2020 karena kontribusi yang telah mereka berikan. 

Baca Juga: Maskot Arsenal Dipecat, Mesut Ozil Tawarkan Pembayaran Penuh Gaji Sang Gunnersaurus

Hal itu disampaikan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia (Royal Swedish Academy of Sciences), lembaga pendidikan yang memberi hadiah Nobel ke sejumlah ilmuwan, praktisi, dan tokoh masyarakat yang berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian.

Penrose, seorang warga Inggris yang mengajar di University of Oxford, menerima separuh dari hadiah Nobel, karena hitungan matematikanya dapat membuktikan keberadaan black hole merupakan akibat langsung dari Teori Umum Relativitas.

Sementara itu, Genzel, warga Jerman yang tergabung di Max Planck Institute dan University of California, Berkeley, serta Ghez, seorang warga Amerika Serikat dari University of California, Los Angeles, bersama-sama mendapatkan separuh dari hadiah Nobel berkat temuan mereka terhadap adanya objek sangat besar yang dapat mengatur sistem tata surya dan jadi pusat galaksi.

Baca Juga: Dinilai Mengesampingkan Perlindungan Rakyat, UU Cipta Kerja Disebut sebagai Undang-Undang Berbahaya

Nobel Fisika jadi penghargaan kedua yang diberikan oleh pihak akademi setelah tiga ilmuwan pada Senin menerima Hadiah Nobel Kedokteran karena berhasil menemukan Hepatitis C.

Di antara bidang keilmuan lainnya, Nobel Fisika kerap mendominasi sorotan publik karena banyak penghargaan jatuh ke ilmuwan terkenal seperti Albert Einstein untuk penemuan fundamental tentang susunan alam semesta, termasuk teori relativitas.

"Para pemenang Nobel tahun ini telah membuka jalan untuk studi objek yang super besar dan sangat padat (merujuk pada studi tentang black hole, red) ," kata Ketua Komite Nobel Fisika, David Havinland.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Mogok Buruh Soal UU Cipta Kerja, Ida Fauziyah: Tolong Lihat dan Baca Kembali Aturannya

Dia menambahkan tiga pemenang mendapatkan total hadiah senilai 10 juta krona Swedia (sekitar Rp 16,2 miliar).

"Namun, masih banyak pertanyaan yang muncul dari benda-benda eksotis ini, yang meminta untuk segera dijawab dan mendorong banyak penelitian di masa depan," kata Havinland.

Ghez, salah satu peraih Nobel Fisika 2020, merupakan perempuan keempat yang mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut setelah Marie Curie pada 1903, Marie Goeppert Mayer pada 1963 dan Donna Strickland pada 2018.

Hadiah Nobel, yang pertama kali diberikan pada 1901, merupakan warisan dari seorang penemu dinamit yang juga adalah pebisnis asal Swedia, Alfred Nobel.

Baca Juga: DBH Sawit dan UU Produk Halal Jadi Bahasan Utama DPD saat Temui Jokowi

Pengumuman pemenang tahun ini tidak semeriah periode sebelumnya karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan dan aktivitas masyarakat dunia.

Tidak hanya itu, pandemi juga menyebabkan perhatian sebagian besar ilmuwan dan komunitas ilmiah terpusat pada penemuan obat dan vaksin Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler