Corona Masuki Myanmar, Dokter Cemas Pemerintah Tak Bisa Tangani Wabah

24 Maret 2020, 17:43 WIB
Ilustrasi virus corona (covid-19). //PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona semakin mendunia, negara satu per satu melaporkan kasus pertamanya. Selasa 24 Maret 2020, Pemerintah Myanmar melaporkan kasus pertama penularan jenis baru virus corona yang ditemukan pada dua orang warganya.

Hal tersebut disampaikan langsung lewat sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar (MOHS).

Diberitakan Myanmar Times dan Antara, kedua pengidap yang dinyatakan positif Covid-19 itu adalah warga negara Myanmar, satu berusia 36 tahun dan tiba dari Amerika Serikat sementara satu lainnya berusia 26 tahun dan belakangan ini berkunjung ke Inggris.

Baca Juga: Sosiolog Imbau Terapkan Larangan Mudik, Demi Cegah Penularan Covid-19

Pasien yang kembali dari Inggris, tiba di Yangon pada 22 Maret, dikarantina di Hlegu dan kemudian pindah ke Hmawbi, di mana ia dinyatakan positif. Dia telah dipindahkan ke bangsal isolasi khusus di Rumah Sakit Wabargyi.

Sementara, pengidap yang berusia 36 tahun itu tiba dari AS pada 13 Maret dan mengalami demam seminggu setelahnya. Dia sekarang ditempatkan di bawah isolasi di Rumah Sakit Umum kota Tedim di Negara Bagian Chin.

Dikatakan Kementerian Kesehatan, Hasil Laboratorium Kesehatan Nasional Myanmar yang dirilis pada 23 Maret 2020 pukul 11 malam itu akan dikirim ke laboratorium terakreditasi WHO di Thailand hari ini.  

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia: Terdapat Penambahan 107 Kasus Positif

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan kontak langsung dengan kedua pengidap ini akan segera diselidiki dan dipantau petugas terkait.

Kabar soal kasus virus corona itu langsung memicu aksi belanja besar-besaran di kota pusat perdagangan, Yangon. Orang-orang memadati toko-toko swalayan.

Myanmar pekan lalu menutup perbatasan darat serta melarang kegiatan masyarakat, termasuk dalam rangka memperingati Tahun Baru Buddha.

Baca Juga: Mengaku Dukun, Kakek di Tasikmalaya Cabuli Seorang Ibu dan Anak

Bioskop-bioskop ditutup namun bar dan restoran masih buka.

"Gaya hidup dan pola makan para warga Myanmar selama ini telah menjadi faktor yang melindungi negara dari virus," kata juru bicara pemerintah Zaq Htay.

Beberapa kalangan menganggap agama Buddha juga merupakan faktor yang membantu negara itu menangkal virus.

Baca Juga: Resmi Dibuka, 71 Positif Covid-19 Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet

Terkait penanganan kasus corona yang menjangkit dua orang warganya, sejumlah dokter mengatakan mereka khawatir Covid-19 akan mewabah di Myanmar.

Kemampuan pemerintah untuk menanggapi kemungkinan wabah juga dikhawatirkan petugas medis dan warga setempat, terutama karena kurangnya fasilitas medis.

Sistem kesehatan di Myanmar juga disebut sebagai salah satu yang terburuk di dunia setelah berpuluh-puluh tahun diabaikan oleh pemerintahan militer. Banyak layanan di negara itu dikelola oleh kelompok-kelompok sukarela dan pemberi bantuan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Myanmar Times

Tags

Terkini

Terpopuler