Cek Fakta: Benarkah Perdana Menteri Italia Menangis karena Menyesal Sepelekan Virus Corona?

- 24 Maret 2020, 09:38 WIB
Potret yang diklaim sebagai Perdana Menteri Italia sedang menangis karena menyesal sepelekan virus corona.
Potret yang diklaim sebagai Perdana Menteri Italia sedang menangis karena menyesal sepelekan virus corona. /MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Meski bermula dari Tiongkok, namun negara dengan kasus kematian tertinggi akibat wabah virus corona adalah Italia.

Diketahui, per 24 Maret 2020 sebanyak 63.927 orang terinfeksi virus corona dengan angka kematian sebesar 6.077 kasus. Bahkan Italia tercatat mencetak rekor tertinggi dengan lebih dari 700 kematian dalam 24 jam.

Sedangkan Tiongkok sendiri memiliki jumlah orang terinfeksi paling banyak, yakni 81.093 kasus. Namun jumlah kematiannya 3.270 kasus.

Baca Juga: DPR dan Mendikbud Sepakat, UN Ditiadakan karena Virus Corona

Dengan tingginya jumlah kematian di Italia, baru-baru ini beredar kabar menyebut bahwa Presiden Italia, Sergio Mattarella menangis sebab terbatasnya lahan untuk mengubur 700 korban terinfeksi virus corona setiap hari.

Kabar yang beredar melalui laman Facebook Asty Emerald Msi Kupang ini, menampilkan sebuah foto yang diduga Presiden Italia, Sergio Mattarella menangis ketika berpidato didepan khalayak umum, dan disertai narasi yang mengikutinya.

“PESAN PALING MENYEDIHKAN PERDANA MENTERI ITALIA. Kami telah dikalahkan oleh wabah. Kami sudah mati fisik dan mental, kami tak tahu lagi apa yg harus kami buat. Semua cara dunia (manusia) tak lagi mempan. Solusi satu2nya hanya (mengharapkan) kuasa langit (Tuhan),"

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, Selasa 24 Maret 2020: Cipatujah dan Cihideung Hujan Ringan

"Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan corona karena awalnya itu hanya dianggap sekadar lelucon,"

"Dan sekarang presiden mereka menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur 700an korban corona per hari (mungkin hari ini sudah lebih dari 700)," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tangkapan layar laman Facebook Asty Emerald Msi Kupang.

Tidak hanya itu, pemilik akun Facebook tersebut juga memberikan statement imbauan untuk masyarakat Indonesia agar tidak menjadikan virus corona sebagai lelucon sebab kini negara Italia pun harus menanggung kondisi ini setelah mereka menyepelekan hal ini.

Baca Juga: Rand Paul Jadi Senator Amerika Serikat Pertama yang Positif Virus Corona, Senator Lain Minta 'Kerja di Rumah' Setelah Rampung RUU

Namun setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Masyarakat Anti Hoaks Indonesia (MAFINDO), klaim yang menyebut Presiden Italia, Sergio Mattarella menangis saat bepidato karena tak cukup lahan untuk mengubur 700 korban terinfeksi corona setiap harinnya, dapat dipastikan hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs @turnbackhoaks.id, foto yang diunggah akun Asty Emerald Msi Kupang menampilkan seorang pria berjas hitam menangis, bukan foto Perdana Menteri Italia, Sergio Mattarella.

"Foto yang diunggah oleh sumber klaim adalah foto Jair Messias Bolsonaro, Presiden Brasil ke 38 bukan foto Presiden Italia, Sergio Mattarella," tulis klarfikasi @turnbackhoaks.id.

Baca Juga: DPR dan Mendikbud Sepakat, UN Ditiadakan karena Virus Corona

Hal ini telah dibuktikan dengan hasil pencarian dengan menggunakan Google Images. Postingan itu mengambil foto atau tangkapan layar dari pidato Bolsonaro pada 17 Desember 2019 lalu, pada acara Thanksgiving yang diadakan di Planalto Palace.

Sebagaimana diketahui, Desember 2019 merupakan awal mula merebaknya virus corona di Tiongkok belum menyebar ke negara-negara lain di dunia, oleh karena itu tangisan Bolsonaro juga tidak ada kaitannya dengan wabah virus ini.

Bolsonaro menangis ketika ia menceritakan dirinya diserang dengan pisau di Juiz de Fora (MG), selama kampanye pemilihan 2018.

Baca Juga: Tahan Laju Angka Terinfeksi Virus Corona, Arab Saudi Berlakukan Jam Malam dan Uni Emirat Arab Hentikan Sementara Penerbangan

Bolsonaro mengingat saat-saat ketika dia berada di rumah sakit, setelah ditikam di Juiz de Fora, dan meminta Tuhan untuk tidak meninggalkan putrinya,” tulis kanal Youtube Planalto dalam deskripsi video jika diterjemahkan.

Kanal YouTube Folha Politica mengunggah sebuah video pidato Bolsonaro itu dengan judul 'Bolsonaro menangis ketika mengingat kedekatannya dengan kematian'.

Perlu diketahui, Presiden Italia, Sergio Mattarella adalah Presiden Italia ke-12 yang diangkat pada 3 Februari 2015, menggantikan Giorgio Napolitano. Sementara itu, Perdana Menteri adalah Giuseppe Conte, yang menjadi Perdana Menteri Italia ke-58.

Berdasarkan fakta yang telah dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, klaim yang menyebut Presiden Italia menangis karena gentingnya wabah corona yang tengah melanda Italia, dapat dipastikan hoaks, dan masuk kedalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x