Pemicu lainnya termasuk gangguan tidur, kualitas tidur yang buruk, ritme sirkadian yang tidak normal, dan berbagai kondisi kejiwaan.
Faktor genetik mungkin ada, tetapi belum teridentifikasi dengan jelas. Tingkat stres yang tinggi, trauma, obat-obatan, dan penyalahgunaan zat juga ditemukan sebagai pemicu yang potensial.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkarakterisasi dan memahami penyebab besar sleep paralysis.
Baca Juga: Bacaan Niat Membayar Fidyah yang Harus Diketahui, Simak di Sini!
Pengobatan Sleep Paralysis
Sayangnya, belum ada jawaban pasti bagaimana cara merawat sleep paralysis. Karena peneliti tidak sepenuhnya memahami apa yang memicu sleep paralysis pada semua individu, mereka hanya dapat membuat rekomendasi umum untuk meminimalkan kejadian tersebut.
Ketika Anda mengalami sleep paralysis, cobalah untuk menggerakan satu bagian kecil dari tubuh Anda, seperti jari kaki, hal tersebut dapat membantu Anda terlepas dari sleep paralysis
Selain itu, bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan. Kemudian, terapkan kebersihan sebelum tidur dengan benar.
Baca Juga: Tes IQ: Penumpang Kereta ini Harus Berdesakan, 76 Persen Orang Gagal Temukan Perbedaan Gambar!
Pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik. Sebab studi menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat memperparah sleep paralysis.
Terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu membentuk kembali emosi negatif dan pikiran yang berkaitan dengan tidur. Bentuk pengobatan ini dapat membantu memulihkan kondisi seperti PTSD.***