Network
PIKIRAN RAKYAT - Beredar unggahan foto terkait bansos dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dengan disertai narasi dalam akun Facebook Jasmine Greentea II.
Secara detail, narasi dalam akun tersebut menyebutkan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah Jawa Barat berupa beras, mie instan, telur, vitamin, minyak sayur, gula, dan terigu masih tersimpan dan tidak dibagikan kepada masyarakat.
Bahkan, akibat terlalu lama disimpan membuat empat ton telur membusuk dalam gudang Bulog Garut.
Baca Juga: Berpotensi Jadi Obat Covid-19, LIPI Selesai Uji Keamanan Daun Ketepeng Benalu
Narasi lengkap dari unggahan yang beredar dapat terlihat sebagai berikut:
“Bantuan sembako berupa beras, mie instan, telur, vitamin, minyak sayur, gula, dan terigu, masih tertahan di gudang Bulog Garut.
"Karena terlalu lama tersimpan di gudang dan tak didistribusikan, setidaknya empat ton telur membusuk dan harus diganti dengan yang baru. Sementara proses pendistribusian belum bisa dipastikan waktunya.
"Terkait hal itu, Anggota DPRD Jawa Barat, Fraksi Partai Golkar, Edi Rusyandi mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: Bela Jokowi Terkait Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Fachmi Idris: Perpres Tidak Menentang MA
"Alih-alih bantuan yang tersedia dapat meringankan beban warga terdampak Covid-19, justru menurut Edi bantuan tersebut malah tidak bermanfaat
https://www[DOT]fixindonesia[DOT]com/4-ton-telur-bansos-pemprov-me…/ “
Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax dan PRFM News, terdapat klarifikasi yang membantah narasi yang beredar tersebut
Melansir dari Kantor Berita PRFM News, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Mohammad Arifin Soedjayana membantah informasi tersebut. Bahkan, ia menegaskan tidak ada bansos telur di Bulog Garut yang busuk.
Baca Juga: Viral di Media Sosial, Surat Sehat Bebas Covid-19 Mengatasnamakan RS Ternama Dijual via Daring
Hal ini dikarenakan bansos untuk Kabupaten Garut ditunda usai terlihat masih ada masalah terkait pendataan Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan bahwa bansos tersebut diredistribusi ke daerah lain, yaitu ke Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Dalam arti lain, akibat adanya penundaan pembagian dan digeser ke kabupaten/kota lain, membuat telur berpotensi busuk karena tidak adanya penyaluran.
Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Pastikan Kebutuhan Pangan Masyarakat akan Aman hingga Lebaran
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum membuat unggahan foto terkait isu itu dalam akun Facebook.
Secara detail, foto itu memperlihatkan aktifitas Wagub Jabar yang tengah melepas distribusi bantuan sembako dari Provinsi kepada masyarakat Kabupaten Garut yang terdampak Covid-19.
Bahkan, Uu memberikan klarifikasi pada bagian akhir unggahan Facebooknya terkait busuknya empat ton telur di gudang milik Bulog Garut adalah hoaks.
Baca Juga: PSBB Jabar Dinilai Berhasil dan Tak akan Diperpanjang, WHO Justru Peringatkan Gelombang Dua Corona
Dengan demikian, narasi dalam unggahan pengguna Facebook itu dapat dipastikan tidak benar. Untuk itu, konten yang beredar dalam media sosial Facebook termasuk dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***
*Redaksi Fix Indonesia mengajukan hak jawab terkait hasil penelusuran Mafindo, yang menjadi sumber penulisan berita ini. Hak jawab ditampilkan Pikiran Rakyat Tasikmalaya dalam 'Hak Jawab Fix Indonesia soal Berita Telur Busuk di Gudang Bulog Garut'
