Network
PIKIRAN RAKYAT - Pengguna Facebook Tria Monalisa mengomentari unggahan video dari pengguna Twitter terkait tenaga kerja asing yang diklaim selalu datang tiap hari ke Indonesia.
Narasi yang diunggah tersebut bernadakan kalimat satire, dengan memberi komentar dukungan yang dituliskan secara berlebihan.
“Iyeesss… Masuukk truusss silahkan masuukk…
Orang mudik dilarang aseng bebassss….”
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Launching Bansos PSBB, Budi Budiman: Warga yang Belum Menerima Tetap Tenang
Selain itu, narasi yang diunggah akun Trending On Twitter menerangkan TKA asal Tiongkok bebas masuk tiap hari melalui Bandara Haluoleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara di tengah pandemi Covid-19.
Adapun narasi lengkap yang tersemat dalam unggahan video itu dapat terlihat sebagai berikut:
“Tiap Hari TK asal Cina Masuk Melalui Bandara Halu Oleo menggunakan visa wisata untuk bekerja di Pertimbangan Morowali.”
Baca Juga: Gara-gara Tesis Ditolak hingga Telat Wisuda, Seorang Mahasiswi Universitas Ternama Tewas Bunuh Diri
Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax, terdapat fakta yang berbeda dari narasi yang disebutkan dalam unggahan tersebut.
Secara pasti, unggahan video yang beredar dalam media sosial Twitter bukanlah video baru. Faktanya, video itu sudah diunggah ke internet sejak 2015. Artinya, video itu sudah ada jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Bahkan, ditemukan salah satunya adalah video yang diunggah kanal Youtube NAIRA. ID pada Selasa 15 Desember 2015 dengan judul “001 PEKERJA ASING ASAL TIONGKOK BANJIRI BANDARA HALU OLEO”.
Baca Juga: Diwarnai Adu Dada dan Saling Dorong, Serdadu Tiongkok dan India Terlibat Baku Hantam di Perbatasan
Isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia telah ramai beredar sejak 2016. Kabar soal jutaan TKA Cina menyerbu Indonesia sampai kini terus ramai beredar di media sosial.
Untuk itu, pada 2016 Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F. Sompie menanggapinya dengan merilis data jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia.
Di sisi lain, Direktur Utama PT IMIP Alexander Barus menegaskan, bahwa perusahaannya berkomitmen untuk terus mengurangi jumlah TKA yang bekerja di IMIP.
Baca Juga: Soroti Penanganan Trump Soal Pandemi, Obama: Semrawut! Respons Hadapi Krisis Global Sangat Kurang
Salah satu caranya adalah memberlakukan sistem tandem. Sistem ini dimaksudkan agar ada transfer ilmu antara TKA dan pekerja lokal.
