“Dua per tiga kemampuan 5G itu justu bicata IoT,” ucap Adis sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Senin 5 Oktober 2020.
Baca Juga: Bukan Solusi Resesi Ekonomi, Tagar #TolakOmnibusLaw Jadi Trending Topik Twitter
Adis mengatakan bahwa 5G harus dipahami tidak hanya sekedar “the next G”. Namun juga harus dimaknai sebagai lompatan baru ke era “everything is connected”, era transformasi digital.
Pada awal Agustus 2020, Presiden Joko Widodo telah mempersiapkan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis.
Sektor strategis yang akan dimulai menggunakan jaringan 5G ialah di pemerintahan, pada layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan industri, termasuk sektor pertanian.
Baca Juga: Bawaslu Jawa Barat Temukan Pelanggaran dalam Sepekan Kampanye
Presiden mengatakan pandemi covid-19 harus dijadikan momentum untuk melakukan transformasi digital.
Upaya transformasi digital karena pandemi mengubah secara struktural cara kerja, cara beraktifitas, cara berkonsumsi, cara belajar, hingga cara bertransaksi.
Kominfo meiliki lima agenda utama dalam percepatan transformasi digital Indonesia.
Baca Juga: Industri Baja Diperkuat Kemenperin, Solusi di Tengah Pandemi Covid-19