Tiga Tips Menghindari Pencurian Data Pribadi dan Berita Hoaks, Pastikan Infromasi Masuk Akal

18 Maret 2021, 14:29 WIB
Simak tiga tips menghindari pencurian data pribadi dan menangkal berita hoaks, mulai dari pastikan infomasi hingga cari sumber pesan.* /PIXABAY/BiljaST
PR TASIKMALAYA - Dalam era digital yang saat ini semakin berkembang, kemudahan mencari informasi menjadi semakin mudah dan beragam.
 
Bahkan sebagian informasi yang didapatkan tidak bisa lepas dari berita bohong atau hoax tidak terkecuali mengenai Covid-19.
 
Kejahatan digital juga sering ditemukan selain adanya hoax pelanggaran terhadap privasi juga salah satunya.
 
Baca Juga: Apakah Anda Pria Berusia 40 Tahun? Inilah 5 Makanan Tidak Sehat yang Harus Dihindari
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika serta penyedia layanan perpesanan aplikasi WhatsApp memberikan tiga poin untuk menghindari berita hoax dan tidak terprovokasi.
 
Informasi tersebut diberikan oleh Mariam F. Barata selaku Direktur Tata Kelola Direktorat Jenderal Aplikasi dan informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
 
Hal itu disampaikan dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan ICT Watch bertajuk “Menjaga Privasi dan Melawan Hoaks Covid-19”, Rabu, 17 Maret 2021.
 
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy A32, A52, dan A72, Resolusi Kamera Depan 32MP
 
Poin Pertama - pastikan informasi tersebut masuk akal.
 
Mariam mengatakan, pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sering menggunakan modus penipuan yang tidak masuk akal.
 
Hal tersebut dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan data pribadi dari para penerima pesan.
 
Baca Juga: Soal Qodari Usul Jokowi Prabowo di Pilpres 2024, Refly Harun Sebut Nama Anies Baswedan sampai Moeldoko
 
Oleh karena itu, apabila terdapat pesan yang tidak masuk akal lebih baik jangan ditanggapi. 
 
"Pertama pastikan informasi tersebut masuk akal atau tidak. Contohnya, kalau misalnya tiba-tiba ada pihak yang tidak kamu kenal mengirimkan pesan via WhatsApp lalu bilang kamu dapat mobil karena ikut acara masak padahal gak pernah ikut.
 
"Ya hal seperti itu tentu masuk kategori tidak masuk akal," kata Mariam dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
 
Baca Juga: Mengejutkan! Tim Bulu Tangkis Indonesia Terpaksa Mundur dari Turnamen Yonex All England 2021 Gegara Hal Ini
 
Poin Kedua - periksa sumber atau pengirim pesan
 
Manager Kebijakan Publik WhatsApp Esther Samboh mengungkapkan, untuk mengetahui informasi yang diterima benar atau tidak, penerima pesan dapat mencari sumber informasi pengirim pesan.
 
Apabila terdapat pesan yang meminta informasi data pribadi teliti terlebih dahulu tujuan permintaan data.
 
Baca Juga: Sebut Presiden 3 Periode Sangat Tidak Mungkin Terjadi, Pengamat Politik: Narasi yang Disebar Pembenci Jokowi
 
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar tidak ada kesalahan serta pelanggaran data pribadi setelah kita mengirimkannya.
 
"Cari informasi lebih lanjut, jangan cuma percaya pada informasi itu. Cek juga nomor atau sumber pengirim pesan. Kalau dia tidak termasuk dalam kontak kita, itu bisa menjadi indikator kecurigaan informasi yang didapatkan belum tentu benar," kata Eshter.
 
Poin Ketiga - melakukan pengecekan fakta atau fact checking
 
Baca Juga: Mudik Lebaran, Toriq Hidayat: Dilarang Tidaknya, Masyarakat Harus Bijak Soal Potensi Penularan Covid-19
 
Apabila informasi yang diterima dirasa tidak yakin bagi penerima pesan tersebut maka lakukan pemeriksaan informasi.
 
Untuk mencari informasi dapat ditelusuri melalui situs terpercaya seperti situs resmi milik pemerintah
 
"Masyarakat bisa cek di situs-situs resmi pemerintah. Misalnya di situs kami milik Kominfo, atau lihat di media-media.
 
Baca Juga: Pengamat Politik Muhammad Qodari Usul Jokowi Prabowo di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie: Ini Lebih Keterlaluan
 
"Itu biasanya ada yang rutin mengumpulkan informasi yang beredar di layanan pesan singkat atau media sosial itu hoaks atau bukan," kata Mariam menambahkan.***
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler