Megawati Puji Tiga Wali Kota dan Singgung Jakarta, INFUS Kaitkan dengan Pilpres 2024

- 13 November 2020, 08:58 WIB
Penghargaan City of Intellectual diterima Sekda Semarang Izawar Aminuddin di UNJ
Penghargaan City of Intellectual diterima Sekda Semarang Izawar Aminuddin di UNJ /Humas / Pemkot Semarang

PR TASIKMALAYA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri memuji prestasi sejumlah kadernya yang menjadi kepala daerah.

Ia menyinggung keberhasilan tiga kader PDIP yang juga menjabat sebagai Wali Kota di Semarang, Solo, dan Surabaya itu berhasil membangun daerahnya.

Tiga kader PDIP itu adalah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Baca Juga: Studi: Tingkat Kematian akibat Covid-19 di AS Menurun 30 Persen Sejak April

Ketiganya belum lama ini menerima penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellect' dari Universitas Negeri Jakarta.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, penghargaan untuk tiga wali kota tersebut mendapatkan tanggapan dari Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf. 

Gde menilai, penghargaan City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta kepada tiga wali kota yang disebutkan Megawati tersebut syarat akan nuansa politis.

Baca Juga: Ekspor Briket Batok Kelapa Jateng Meningkat, Ganjar Pranowo: Keren, Dorong Tingkatkan Devisa

"Jadi saya melihat penganugerahan kota intelektual ini bernuansa politis. Barangkali terkait kepentingan Pilpres 2024. Tanpa mengecilkan tim UNJ," kata Gde, Kamis, 12 November 2020.

Gde pun membandingkan dengan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mendapatkan penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Sustainable Transport Award (STA) merupakan ajang penghargaan tahunan yang menilai perbaikan mobilitas dan inovasi perbaikan sistem transportasi suatu kota.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Tiba, Jusuf Kalla Instrukstikan PMI Bantu Pendistribusian

"Sangat timpang jika kita membandingkan award international yang diterima DKI Jakarta (Sustainable Transportation Award 2021, red.) dengan award kota intelektual skala domestik Indonesia," ungkapnya.

Gde pun mempertanyakan kapan tim UNJ melakukan survei soal City of Intellect. Namun ia menilai, jika pemberiannya dilakukan sesudah DKI mendapat STA 2021, bisa menimbulkan kesan tidak mau kalah dan seperti dipaksakan.

Ia menjelaskan bahwa jika melihat tiga kota yang mendapatkan award kota intelektual yaitu Semarang, Solo dan Surabaya adalah kota-kota di mana Walikotanya dari PDIP.

Baca Juga: KTT ke-37 ASEAN, Hasilkan Kerja Sama untuk Tangani Pandemi Covid-19 Bersama Mitra

"Dan anehnya, ketika DKI memperoleh STA 2021, Megawati tidak menyentil walikota Semarang, Solo dan Surabya karena tidak memperoleh STA 2021," tandasnya.

Seperti diketahui, Megawati memberikan apresiasi kepada Semarang, Solo, dan Surabaya yang berhasil memenangkan penghargaan City of Intellect dari Universitas Negeri Jakarta.

Hal itu disampaikannya dalam acara Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial secara virtual, Selasa 10 November 2020.

Baca Juga: Penyaluran BLT DD di Penajam Paser Utara Tahap 5 dan 6 Segera Dirampungkan

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya. Itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawato/

Tidak hanya sampai di situ, Megawati pun membandingkannya dengan kondisi Jakarta saat tahun 1950an yang masih nampak sama.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini, tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi City of Intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," tutur Megawati.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah