Arief juga menambahkan untuk pengerjaan, pihaknya terus melakukan pendampingan supaya kualitasnya tetap terjaga, termasuk untuk bangunan Ruspin di titik bencana.
Pihaknya berharap ke depan, Ruspin tidak hanya dibangun pemerintah provinsi tapi juga komunitas di masyarakat yang peduli dengan masalah rumah.
Arief mengatakan program ini merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengurangi backlog rumah di Jateng.
Backlog adalah selisih antara jumlah kebutuhan hunian dengan jumlah ketersediaan hunian yang ada.
Baca Juga: Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad, OKI: Hubungan Islam dan Prancis Terancam Rusak
Program ini diarahkan pada dua hal. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan rumah. Kedua, untuk memanfaatkan teknologi Ruspin untuk kawasan bencana.
Secara teknis, Ruspin ini merupakan produk Puslitbangkim Pekerjaan Umum yang baru saja diluncurkan.
Pihaknya memilih Ruspin karena memiliki kepraktisan dan bisa dilakukan masyarakat secara umum.
“Program ini baru saja di-launching di Jawa Tengah tahun 2020 ini,” ucap Arief.
Baca Juga: Ma’ruf Amin: Indonesia Hanya Jadi Konsumen dan 'Tukang Stempel' Produk Halal yang Diimpor