Kemenparekraf Rencanakan Strategi Guna Kembangkan Kreatif Lokal Di Kawasan Labuan Bajo

- 23 Oktober 2020, 13:50 WIB
Labuan Bajo, NTT.*
Labuan Bajo, NTT.* /Dok. Kemenparekraf

Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores beserta Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Shana Fatina dan Agustinus Rinus, juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai karya kreatif seperti kuliner, fesyen, seni pertunjukan, seni musik, dan seni tari, dengan melibatkan komunitas lokal serta menceritakan profil potensi apa saja yang ada di wilayah Manggarai Barat.

Sementara itu, Vita Datau sebagai Konsultan Ahli Kuliner, mengatakan bahwa para wisatawan lebih banyak mengeluarkan uang untuk berbelanja makan, minuman, dan oleh-oleh. Maka dari itu, atraksi kuliner di Labuan Bajo harus dikembangkan.

Vita juga memberikan contoh di mana terdapat sebuah desa di Manggarai Barat yang memproduksi gula sendiri. Hal itu dapat menjadi potensi yang sangat baik untuk mengembangkan atraksi kuliner.

Para Wisatawan dapat terjun langsung dalam proses pembuatan gula tersebut, sehingga bisa menciptakan daya tarik wisata kuliner baru.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Kemungkinan Disebabkan Akibat Stimulus Ekonomi di Amerika Serikat

Selain itu, Vita juga menambahkan bahwa tren kuliner dunia sekarang ini yaitu makanan harus bernutrisi dan sehat serta mengangkat produk lokal seperti ikan, sayur, dan produk kuliner khas lainnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk peningkatan terhadap kualitas produk lokal.

Sementara itu, Fauzy Prasetya Kamal sebagai Konsultan Ahli Kriya mengatakan bahwa sedikit pengrajin kriya yang bisa menuangkan keahliannya ke dalam pengetahuan.

Melihat kondisi tersebut, perlu ada peningkatan kompetensi SDM, agar pengrajin kriya memiliki kemampuan dalam menuliskan keahlian mereka.

Dalam pengembangan karya kreatif bukan hanya produknya saja yang ditingkatkan, tetapi sumber daya manusianya juga harus mendapat perhatian, sehingga regenerasi pengrajin kriya akan terus ada.

Baca Juga: Soal Wacana E-Voting Pilkada, Pengamat Politik: Butuh Waktu Minimal 4 Tahun Agar Siap Digunakan

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: kemenparekraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah