Sedangkan, sistem elektronik dan sistem monitoring dikembangkan sepenuhnya oleh Tim ITS.
Baca Juga: Tersenyum dan Berbahagia, Cara Mudah Tingkatkan Sistem Imun Selama Pandemi Covid-19
"Ventilator ini dikembangkan bersandar pada ketersediaan komponen di pasaran, dengan pertimbangan kemudahan dalam proses fabrikasi nantinya untuk memenuhi jumlah kebutuhan ventilator yang besar," terang Ashari dalam pernyataan yang dilaporkan Kantor Berita Antara pada 8 April 2020.
Secara detail, Ventilator ini memiliki beberapa fitur seperti pengaturan Respiration Rate, Inspiration/Expiration Ratio, Tidal Volume, PEEP (Positive End-Expiratory Pressure) dan PIP (Peak Inspiration Pressure).
Apabila ditinjau dari segi harga, produk ventilator di pasaran saat ini bisa mencapai kisaran Rp 800 juta per unit. Namun begitu, ventilator buatan ITS ini diperkirakan dipasarkan dengan harga Rp 20-an juta per unit.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Penyanyi Glenn Fredly Meninggal Dunia
Lebih jauh, Ketua Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS Dr rer nat Aulia MT Nasution menjelaskan bahwa robot ventilator ini dapat menjadi alat bantu napas bagi penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pada sistem pernapasannya.
Bahkan, bila ingin dibandingkan dengan ventilator yang sudah ada di sejumlah rumah sakit, robot ventilator ITS ini didesain dapat mudah dipindahkan dan diproduksi dengan lebih cepat.
"Mungkin yang akan menjadi kendala nantinya adalah ketersediaan bahan baku," kata Aulia.
Baca Juga: Tak Berpenghasilan di Tanah Rantau, Pemudik dari Zona Merah Dikarantina di Rumah Isolasi