Viral, Dikabarkan Golongan Darah O Paling Rentan Terinfeksi COVID-19, Dekan Fakultas Kedokteran UI Beri Penjelasan

- 5 Maret 2020, 18:08 WIB
PENELITI mengenakan pakaian pelindung lengkap sebelum masuk ke dalam sebuah laboratorium di pusat pengendalian dan pencegahan di tengah merebaknya wabah virus Corona di Taiyuan, Provinsi Shanxi, Tiongkok, Jumat 14 Februari 2020.*
PENELITI mengenakan pakaian pelindung lengkap sebelum masuk ke dalam sebuah laboratorium di pusat pengendalian dan pencegahan di tengah merebaknya wabah virus Corona di Taiyuan, Provinsi Shanxi, Tiongkok, Jumat 14 Februari 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Maraknya wabah virus corona di dunia, menambah angka kematian terinfeksi COVID-19 setiap harinya. Bahkan sebelumnya, fenomena ini telah ditetapkan sebagai kondisi darurat kesehatan Dunia oleh World Health Organization (WHO).

Seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs World Meter, tercatat 3.287 meninggal dari sejumlah 95.606 terinfeksi virus corona.

Angka ini diduga akan selalu mengalami peningkatan setiap jamnya. Fenomena ini terjadi karena sifat penyebaran virus yang begitu masif.

Baca Juga: Bongkar Bisnis Prostitusi Online dalam Aplikasi Chating, Polres Tasikmalaya Ringkus Seorang Mucikari

Namun, hingga kini tim para medis Tiongkok, dimana virus itu berasal, belum menemukan obat ataupun treatment khusus guna meminimalisasi angka kematian terinfeksi COVID-19.

Tak hanya itu, WHO juga belum secara pasti menyebut, kelompok orang yang seperti apa paling rentan tertular virus corona.

Baru-baru ini, beredar sebuah artikel yang diunggah dalam situs toddlers.me yang bertajuk 'Orang yang bergolongan Darah O Lebih Rentang Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasanya', menghebohkan publik.

Baca Juga: Jelang Piala AFF 2020, PSSI Seleksi Tiga Calon Pelatih Tim Nasional Wanita

Artikel tersebut dimuat pada 11 Februari 2020 lalu yang membuat masyarakat dunia ketakutan dan penasaran apa yang menjadi landasan pembuatan artikel tersebut.

Diketahui, orang yang memiliki golongan darah O terbilang jarang atau lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang memiliki golongan darah selain O.  

Adapun narasi yang dimuat dalam artikel itu, menjelaskan secara detail, terkait sebab golongan darah O disebut-sebut paling rentan terkena virus corona.

Baca Juga: Heboh, Satu Warga Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona dan Disembunyikan, Dinas Kesehatan Kota Makassar Buka Suara

"Pengetahun yang berkaitan dengan golongan darah, sangat penting untuk diketahui oleh semua orang. Nah agar memperjelas, disini kami memberikan informasi terkait tipe golongan darah O," yang dilansir dari bgirhtside.

Dalam artikel itu, terungkap ada lima karakter dari golongan darah O yang menyebabkanya mudah terinfeksi virus ini, namun dari kelimanya, poin ke tiga dapat menjadi rujukan utama.

"Golongan darah O diketahui sangat rentan sekali terkena virus dan bakteri. Menurut beberapa penelitian golongan darah O memiliki insiden ulkus duodenum 35% lebih tinggi daripada golongan darah A, B, dan AB," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari artikel yang dimuat toddlers.

Baca Juga: Warga Pamulang Dikabarkan Positif Virus Corona, Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Beberkan Fakta Selengkapnya

Dengan adanya artikel yang mengebohkan warganet tersebut, pemilik golongan darah O mengalami ketakutan dan khawatir untuk melakukan aktivitas seperti biasa, karena mereka ketakutan dapat tiba-tiba terinfeksi virus itu.

Namun, setelah dilakukan penelurusan oleh tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Informasi, dapat dipastikan bahwa artikel tersebut tidak valid karena tidak ada rujukan penelitian.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Kominfo, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, membantah kabar tersebut.

Baca Juga: Guna Pemeriksaan Identitas, Puluhan ODGJ di Kota Tasikmalaya Dibuatkan KTP Elektronik

Ia menyebut bahwa kabar orang dengan golongan darah O rentan terjangkit virus corona adalah hoaks.

"Itu hoaks," ujar Ari Fahrial Syam.

Adapun kelompok orang yang paling rentan tertular COVID-1 adalah kelompok orang yang masuk dalam tiga kategori.

Baca Juga: Ikuti Jambore Kwartir Ranting Ciputat Timur 2020, MIN 2 Tangerang Juara 1 Lomba Pakaian Daur Ulang

Pertama, kelompok orang yang kontak dekat. Menurut pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, yang termasuk kontak dekat adalah orang yang tinggal berpasangan atau satu rumah.

"Closed contact itu orang yang tinggalnya pasangan, pasangan dari kasus COVID-19 yang konfirmasi. Atau orang yang tinggal satu rumah dengan yang suspek atau punya gejala COVID-19," jelas Syahrizal pada Selasa 3 Maret 2020.

Tenaga medis yang menangani pasien suspect dan positif COVID-19 juga termasuk kontak dekat. Mereka langsung bersentuhan dengan pasien.

Baca Juga: Viral, Perdana Menteri India Narendra Modi Kedapatan Mengonsumsi Kotoran Hewan, Simak Fakta Sebenarnya

"Untuk tenaga medis itu kontak erat. Mereka kan berkali-kali memeriksa pasien. Mengukur tensi, suhu tubuh, dan sebagainya. Ada kontak bersentuhan," lanjut Syahrizal.

Kedua, kelompok orang yang masuk kontak sosial. Kontak sosial artinya, orang-orang yang berada dalam satu kelompok sosial. Seperti halnya kasus dua pasien asal Depok, Jawa Barat yang positif virus corona.

"Orang-orang yang berada pada satu klub dansa tersebut harusnya diperiksa dan dipantau juga. Perlu ditelusuri, apakah orang-orang di klub dansa mengalami gejala COVID-19 yang mirip flu, demam dan sesak napas," Syahrizal menerangkan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kominfo World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x