PIKIRAN RAKYAT – Kegiatan Kepramukaan di Indonesia sedang banyak diperbincangkan terkait dampak positif dan negatif.
Belum lama, insiden susur Sungai Sempor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta banyak meyita perhatian publik.
Akibat kejadian tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi yang menjadi korban jiwa.
Namun, baru-baru ini, kegiatan positif terus ditingkatkan kembali, salah satunya oleh MIN 2 Tangerang Selatan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Jambore Kwartir Ranting Ciputat Timur III tahun 2020, yang dilaksanakan selama tiga hari, 27-29 Februari 2020 di Pulo Situ Gintung 3.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta Pramuka Penggalang dari beberapa sekolah, mulai tingkat SD/MI dan SMP/MTs di wilayah Ciputat Timur.
Pembina Pramuka MIN 2 Tangsel, Rendi Chandra menuturkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta didiknya sebagai upaya membentuk pribadi yang mandiri, ulet juga siap bersaing dalam kehidupan di masa yang akan datang.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi kementrian Agama Provinsi Banten, kegiatan Jambore sangat bermanfaat untuk keberlangsungan psikologi anak.
“Kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat sebagai pengalaman peserta didik. Selain itu juga berguna untuk membentuk pribadi-pribadi yang mandiri, kuat, dan berbudi pekerti, baik fisik ataupun mental, sehingga mereka akan terbiasa dalam persaingan di masa yang akan datang,” tuturnya.