Network
PIKIRAN RAKYAT - Usai dua orang warga Depok dikabarkan positif COVID-19 dan saat ini dalam penanganan RSPI Sulianti Saroso. Warga Jabodetabek diminta tidak panik mengahadapi perkembangan wabah virus corona di Indonesia.
Pasalnya, dua warga Depok yang diduga terinfeksi oleh Warga Negara Asing asal Jepang, hingga kini menurut Menteri Kesehatan dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, pihak pemerintah meminta masyarakat untuk lebih mengantisipasi penyebaran virus ini dengan menerapakan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga: Guna Pemeriksaan Identitas, Puluhan ODGJ di Kota Tasikmalaya Dibuatkan KTP Elektronik
Diketahui, penyebaran virus ini bergerak sangat masif dan hingga kini faktor utama penyebab virus ini menular dari tubuh ke tubuh belum diketahui.
Beberapa ilmuan diantaranya menyebut, virus ini memang tidak dapat menular melalui barang-barang yang telah dipegang oleh pasien terinfeksi, namun berbeda halnya apabila pasien terinfeksi batuk dan memegang barang itu.
Selain itu, ilmuan juga menjelasakan bahwa penyebaran melalui udara juga dimungkinkan terjadi.
Baca Juga: Ikuti Jambore Kwartir Ranting Ciputat Timur 2020, MIN 2 Tangerang Juara 1 Lomba Pakaian Daur Ulang
Seperti yang telah dilansir artikel PikiranRakyat-Tasikmalaya sebelumnya, penyebaran besar yang terjadi di Korea, disebabkan oleh seorang terinfeksi sengaja batuk dan bersin di gereja yang diketahui berisi sekitar 1.000 orang.
Kejadian tersebut menyebakan angka terinfeksi COVID-19 di Korea mencetak angka kenaikan yang cukup pesat dari sekitar 50 orang kini lebih dari 500 orang.
Dari fakta-fakta penyebaran virus yang terjadi di negara lain, membuat masyarakat Indonesia dirundung ketakutan dan kekhawatiran berlebih.
Baca Juga: Viral, Perdana Menteri India Narendra Modi Kedapatan Mengonsumsi Kotoran Hewan, Simak Fakta Sebenarnya
Seiring berkembangnya pemberitaan tentang penyebaran itu, baru-baru ini beredar broadcast pesan melalui aplikasi Whatsapp yang menyebutkan adanya pasien suspect Virus Corona di sebuah rumah sakit di Pamulang.
"Dapet Info dari temen abang ada pasien IGD suspect corona di RS Pamulang, kasih tau adek-adek ya kalau keluar pake masker sekarang. Karena penyebaran virus ini sangatlah cepat," seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalya.com dari tangkapan layar broadcast pesan jejaring WhatsApp.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Buat Kualifikasi Piala Dunia 2022 Ditunda, Indonesia Alami Banyak Perubahan Jadwal
Sontak pesan broadcast jejaring WhatsApp itu membuat panik warga Tanggerang, pasalnya Pamulang merupakan kecamatan yang terlerak di Tanggerang Selatan.
Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Seputartangsel.com, dapat dipastikan info tersebut hoaks atau bohong. Setelah dihubungi Seputar Tangsel, Dinas Kesehatan Kota Tangsel membeberkan penjelasanya.
"Itu bukan penderita suspect apalagi positif Virus Corona. Itu hanya orang dalam pemantauan," jelas Kepala Seksi Surveilans.
Baca Juga: Usai Ditetapkan Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona, Wali Kota Tasikmalaya: Masker Kosong Masyarakat Jangan Punic Buying
Sebagaimana diketahui, dalam kasus Virus Corona, terdapat 2 istilah, yakni pasien Dalam Pengawasan dan pasien Dalam Pemantauan. Istilah suspect, atau bahasa lainnya terduga, lebih tepat ditujukan untuk kondisi pasien Dalam Pengawasan.
Namun, baik pasien dalam pemantauan maupun dalam pengawasan, ciri-cirinya hampir sama menunjukan gejala demam lebih dari 38 derajat celcius, riwayat batuk pilek, riwayat perjalanan ke negara-negara yang terinfeksi, atau riwayat kontak dengan penderita yang terinfeksi.
Bedanya, pada kasus Dalam Pemantauan, tidak ada gejala pneumonia secara klinis (sesak, batuk berdahak kental) ataupun radiologis (adanya gambaran infiltrat).***
