Kasus Covid-19 Melonjak, Henry Subiakto: Berita-berita Kesedihan Seperti Tiada Henti

- 9 Juli 2021, 17:40 WIB
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto turut merasa prihatin atas melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto turut merasa prihatin atas melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. /Twitter.com/ @henrysubiakto

PR TASIKMALAYA – Prof Henry Subiakto, Guru Besar FISIPOL Unair yang juga Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika menanggapi lonjakan kasus Covid-19.

Henry Subiakto menyatakan banyaknya orang yang meninggal dunia kareana Covid-19 merupakan peringatan dari Yang Kuasa.

Lebih lanjut, Henry Subiakto mengajak semua pihak berpikir dan berikhtiar untuk menangani pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Ditetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Waktu dan TKP Penangkapan, Disini Lokasinya!

“Allah telah memberi peringatan, dengan begitu banyaknya saudara kita yang sakit dan meninggal. Harusnya kita berpikir dan berihtiar untuk menghindari pandemi sebagai kewajiban pribadi dan bersama-sama,” katanya.

“Jangan mengabaikan peringatan Allah yang ada di depan mata hingga kita lengah jadi korban pandemi Covid-19,” sambungnya.

Henry Subiakto mengaku sekarang sering melihat kalimat duka cita yang berseliweran di grup WhatsApp (WA).

Baca Juga: Rugi Puluhan Miliar per Hari hingga PHK 12 Ribu Karyawan, Begini Dampak PPKM Bagi Mall di Kota Bandung

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan di akun Twitter pribadinya pada Jumat, 9 Juli 2021 berita kesedihan meninggal dunia akibat Covid-19 seakan tidak berhenti.

“Kalimat yang sekarang paling sering muncul di WA group adalah “innalillahi wainna ilaihi rojiun dan RIP”. Berita-berita kesedihan sepertinya tiada henti,” ujar Henry Subiakto.

Harusnya itu mampu menyentuh jiwa dan hati. Karena kita sendiri bisa jadi korban sakit atau mati. Saatnya semua harus berubah, berusaha bersama-sama melawan pandemi Covid-19,” lanjutnya.

Baca Juga: Ungkap Sosok Ayahanda Irwansyah Sebelum Meninggal, Zaskia Sungkar: Papa Mertua Terbaik!

Di postingan sebelumnya Kamis, 8 Juli 2021 Henry Subiakto mengatakan bahwa tidak ada satu negarapun di dunia yang berpengalaman menangani pandemi Covid-19.

“Tidak ada satu negarapun yang berpengalaman saat menghadapi Covid-19 yang berubah-ubah dan terus bermutasi. Semua negara “learning by doing”,” ujarnya.

“Ada yang bisa cepat menangani, dan ada pula yang lambat. Yang sukses itu ditentukan oleh kesadaran bersama, kedisiplinan dan adaptasi. Bukan sebaliknya,” imbuhnya.

Baca Juga: Ramalkan Kesehatan Zodiak Aquarius, Pisces dan Aries di Bulan Juli, Denny Darko: Psikosomatis Ringan

Dia juga mengkritik orang yang memiliki pemikiran ‘mentah’ terkait pandemi Covid-19.

“Belum banyak belajar, belum pula baca buku, belum berpikir luas, tapi merasa paling benar karena sesuai pesan-pesan medsos yang cocok dengan emosi, prasangka, serta kepentingan politik pribadi dan kelompoknya,” kata Henry Subiakto.

“Kemudian bicara, bertindak di luar kontrol, saat ditindak aparat lalu minta maaf. Ini yang sering terjadi,” tambahnya.

Baca Juga: Terkuak! W Blak-blakan Jalin Hubungan dengan Rezky Aditya Saat Masih Jadi Istri Orang

cuitan Henry Subiakto yang merasa prihatin atas lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
cuitan Henry Subiakto yang merasa prihatin atas lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Twitter..com/@henrysubiakto

Henry Subiakto mencontohkan ketika pemerintah melarang untuk mudik dan menghindari kerumunan massa.

Saat dihimbau jangan mudik dan jangan berkerumun, malah menentang dan melawan dengan berbagai alasan. Giliran ada lonjakan Covid-19, lantang menyalahkan,” katanya.

“Saat diminta jaga prokes dan batasi mobilitas, berperilaku jauh dari ketaatan. Bisakah hidup menjadi bagian dari solusi dan kebaikan?,” ucapnya menutup.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Twitter @henrysubiakto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah