Pasalnya, pernyataan tersebut bukan datang dari pihak eksekutif atau dalam hal ini anggota DPR yang memang bertugas untuk memperjuangkan rakyat, melainkan datang dari pihak yang ia sebut sebagai kaun machiavellian.
Sehingga, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa Ia menyayangkan hal tersebut.
“Jika eksekutif ingin menterjemahkan sepihak konstitusi atau meninggalkannya atas nama keselamatan rakyat maka eksekutif itu ada di ujung tanduk. Tapi yg kita sayangkan karena narasi ini bersumber dari kaum machiavellian, tujuan menghalalkan cara,” tulis Fahri Hamzah dalam cuitan Twitter @Fahrihamzah.
Dalam cuitan lainnya, Fahri hamzah juga diketahui membahas hal tersebut dan melihatnya sebagai upaya yang dilakukan untuk menghalalkan segala cara.
Pasalnya, pernyataan tersebut bukan datang dari pihak eksekutif atau dalam hal ini anggota DPR yang memang bertugas untuk memperjuangkan rakyat, melainkan datang dari pihak yang ia sebut sebagai kaun machiavellian.
Sehingga, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa Ia menyayangkan hal tersebut.
Baca Juga: Soroti Transparansi Pemegang Kuota Beras, Faldo Maldini: Jangan Ada Skandal, Kasihan Pak Jokowi
“Jika eksekutif ingin menterjemahkan sepihak konstitusi atau meninggalkannya atas nama keselamatan rakyat maka eksekutif itu ada di ujung tanduk. Tapi yg kita sayangkan karena narasi ini bersumber dari kaum machiavellian, tujuan menghalalkan cara,” pungkasnya.